BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso di Banjarmasin, Selasa (21/1) menghadiri sidang terbuka Senat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari.
Sidang tersebut dalam rangka pengukuhan Guru Besar Prof Dr Achmad Jaelani, SPt, MSi (Sebagai Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Teknologi Pakan Ternak Fakultas Pertanian) dan Prof Dr Silvia Ratna, SKom, MKom (Sebagai Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Sistem Informasi Manajemen Fakultas Teknologi Informasi).
“Saya merasa bangga atas pengukuhan dua Guru Besar baru di Uniska Banjarmasin,” sebut Muhidin dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli, Adi Santoso.
H Muhidin menegaskan, pengukuhan ini merupakan momentum penting yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UNISKA Banjarmasin untuk terus berprestasi dan memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan pendidikan di Kalsel.
“Semoga dengan semakin banyaknya Guru Besar pada perguruan tinggi di Banua, kualitas pendidikan tinggi diharapkan semakin bermutu dan berdaya saing,” lanjutnya.
Muhidin juga berharap gagasan dan pemikiran dari Prof Dr Achmad Jaelani dan Prof Dr Silvia Ratna, dalam bidang keahlian masing-masing dapat memberikan kontribusi besar baik di dunia intelektual maupun dalam pembangunan daerah.
“Saya berharap semoga pemikiran dan gagasan mereka dapat terus menginspirasi banyak orang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai jawaban atas tantangan zaman,” harapnya.
Sementara itu, Rektor UNISKA, Prof Abdul Malik mengaku pihaknya mendukung dan memotivasi para dosen untuk terus meningkatkan penddikannya hingga guru besar.
“Alhamdulillah, setiap tahun guru besar di UNISKA terus bertambah dan ini menjadi nilai tambah untuk UNISKA,” ungkapnya seraya berharap dengan bertambahnya guru besar akan membuat akreditasi UNISKA semakin lebih baik ke depannya.
Untuk diketahui, sekarang ini total guru besar UNISKA Banjarmasin mencapai 16 orang dan diharapkan bisa terus menerbitkan jurnal-jurnal internasional dan menjadi acuan untuk penelitian internasional. end/adpim/ani