BANJARBARU – Tim SAR Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan fokus melakukan evakuasi terhadap balita dan lansia, di tengah banjir yang menerjang Kota Banjarbaru sejak Senin (4/7) pagi hingga siang, akibat hujan deras.
“Warga kelompok rentan termasuk wanita, anak-anak, dan lansia ini memang harus jadi prioritas dievakuasi agar tidak timbul korban jiwa,” kata Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno.
Menurutnya, dalam penanganan bencana seperti banjir dibutuhkan tim SAR yang solid untuk bahu membahu dalam proses evakuasi, sehingga dapat mencegah jatuhnya korban jiwa yang menjadi prioritas utama.
Ia mengimbau masyarakat yang rumahnya terdampak banjir, agar mengutamakan keselamatan jiwa di samping menyelamatkan harta benda.
Ronny berharap, warga bisa mematuhi arahan petugas di lapangan ketika proses evakuasi, sehingga semuanya dapat berjalan lancar sesuai harapan mencegah timbulnya korban jiwa.
Sebanyak enam personel Tim SAR Satuan Brimob Polda Kalsel dikerahkan ke lokasi terparah terdampak banjir di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Menggunakan perahu karet, regu pencarian dan penyelamatan Brimob bersama tim SAR gabungan dan relawan, menyusuri pemukiman warga untuk melakukan evakuasi.
Air yang menggenang hingga setinggi pinggang orang dewasa atau sekitar satu meter itu, mengharuskan warga mengungsi ke tempat lebih aman.
Selain Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar juga terdampak banjir akibat intensitas hujan yang sangat deras sejak pukul 06.30 hingga 09.30 Wita, dan hujan intensitas sedang hingga pukul 12.30 Wita.
Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid mengatakan, kawasan paling parah terdampak banjir di antaranya Kecamatan Cempaka dan Kelurahan Loktabat Selatan, serta Kecamatan Banjarbaru Selatan. “Ada yang setinggi pinggang orang dewasa,” katanya.
Untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir, Polres Banjarbaru mengerahkan tim SAR dari Satuan Samapta, beserta sejumlah unit sarana yang dimiliki seperti perahu karet dan sebagainya.
Patroli pemukiman warga yang terdampak banjir serta monitoring debit air di seputar aliran sungai di wilayah Banjarbaru, juga dilakukan hingga siang hari.
“Salah satu pemukiman paling parah terdampak banjir di Gang Keluarga RT/RW 02/01, Kelurahan Loktabat Selatan. Beberapa warga sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, anggota polantas telah siaga dan memberikan arahan kepada pengendara ketika ada pengalihan arus menghindari banjir,” ujarnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalsel dipicu hujan ekstrem dengan intensitas sangat lebat, di sekitar wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.
Banjir akan berangsur surut seiring berkurangnya intensitas hujan, dan lancarnya aliran pembuangan air menuju ke sungai. (tampirai.com/ant)