WAMEN LHK Aloe Dohong didampingi Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar saat menyampaikan keterangan pers terkait eveluasi terhadap penanganan Karhutla di Kalsel, Selasa (3/10).(foto:mb/ist)
BANJARBARU – Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Aloe Dohong mengakui sangat sulit memadamkan kebakaran di lahan gambut, termasuk di Ring 1 Kawasan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru.
“Sulit sekali memadamkan api di lahan gambut. Apabila sudah terbakar, salah satu upaya efektif adalah melakukan pembasahan di lahan tersebut,” ujarnya, Selasa (3/10).
Diketahui, Wamen LHK Aloe Dohong bersama Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Hanif Faisol Nurrofiq sudah tiga hari berada di Kalsel untuk menangani karhutla, terutama di lahan gambut.
Menurut wamen, dalam dua hari penanganan karhutla yang dilaksanakan secara terpadu di kawasan ring 1 Bandara telah terlihat hasilnya, yakni fisibility sudah bagus, tetapi satgas akan terus bekerja di lapangan memadamkan api di lahan gambut.
Untuk melakukan pembahasan secara maksimal di lahan gambut, rencananya pada 5 hingga 6 Oktober akan dilaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di kawasan lahan gambut, Guntung Damar, Kota Banjarbaru.
Dilaporkan Badan Meteriologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal tersebut potensi awan bagus, sehingga memungkinkan dilakukan hujan buatan melalui TMC.
Selain itu, kata Aloe yang didampingi Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, untuk melakukan pemadaman lahan gambut tersebut harus dilakukan secara terpadu baik melalui darat dan udara, yakni water boombing.
Wamen juga mendorong peningkatan status siaga bencana di Kalsel menjadi tanggap darurat, agar semua sumber daya seperti sumber daya manusia, fasilitas, dan pendanaan bisa dimaksimalkan untuk penanganan karhutla tersebut.
“Kita sudah meminta dua kabupaten/kota di Kalsel untuk meningkarkan status dari siaga menjadi tanggap kepada Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, agar Pemprov Kalsel bisa meningkatkan status kebencanaan,” katanya.
Menurutnya, jika ada dua daerah di Kalsel yang statusnya sudah tanggap bencana, maka Pemprov Kalsel akan meningkatkan status menjadi tanggap bencana.
Ketika ditanya luas karhutla di Kalsel, Aloe menyebutkan secara kumulatif se-Kalsel luas lahan yang terbakar mencapai 24.225 hektar yang disebab ketidaksengajaan dan kelalaian manusia. ani