BANJARMASIN – Menghadapi konspirasi politik menjelang masa kampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang, masyarakat diminta tidak terpancing dan terlalu emosional dalam menilainya.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila atau wawasan kebangsaan yang dilaksanakan Anggota Fraksi PKB DPRD Kalsel H Suripno Sumas, dengan menghadirkan dua narasumber yakni mantan pejabat Badan Perencanaan Pengembangan Ketenagakerjaan RI Dr Ir Sugiarto Sumas MT dan Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Deddy Sophian.
Suripno Sumas mengatakan, kegiatan ini merupakan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila atau wawasan kebangsaan dengan tema konspirasi politik menghadapi kampanye dan Pemilu 2024.
”Kami mengimbau audience dalam menghadapi konspirasi politik Pemilu 2024 jangan terlalu emosional, karena bagaimanapun juga anggaplah seperti menghadapi pertandingan sepak bola. Silakan berteriak dan yel-yel, tapi setelah selesai pertandingan, berakhir juga konpirasi tersebut,” ujarnya di halaman kediamannya di Jalan Meratus Banjarmasin, Minggu (8/10) pagi.
Ia menyebutkan, untuk sementara ada tiga bakal calon presiden yang diusung partai masing-masing, jadi silakan untuk memilah dan dipilih sesuai hati nurani, agar bisa mengantarkan bangsa Indonesia yang lebih baik, apakah itu perubahan atau berkelanjutan.
“Silakan mendukung secara moril kepada salah satu calon presiden, diharapkan pascapemilu bisa berjalan damai dan berkelanjutan,” harapnya.
Sementara narasumber Sugiarto Sumas menambahkan, kontestan bakal calon presiden adalah tiga putra terbaik bangsa Indonesia, dan tujuan sebenarnya sesuai dengan UUD 1945 yang disingkat Dung Kra Das Tid, yakni melindungi seluruh bangsa (Dung), kesejahteraan masyarakat umum (Kra), mencerdaskan kehidupan bangsa (Das), dan memelihara ketertipan dunia (TID).
“Makanya saya mengistilahkan seperti sarung, ketika saat ini karena pertama APBN dan APBD yang tidak semua bisa dilaksanakan, maka dilakukan lah prioritas. Seperti sarung kalau di angkat kepala maka kaki akan tertinggal, sebaliknya kalau kaki diangkat kepala tertinggal,” ujarnya. rds