BANJARMASIN – Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan mencatat selama tahun 2023 hingga triwulan III (Januari-September) telah terjadi sebanyak 133 kasus bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin ribut atau angin puting beliung.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Rabu (11/10) menyebutkan dari 133 bencana alam di Kalsel tahun 2023 tersebut sebagian besar bencana banjir sebanyak 97 kali.
Selain itu, kata Madi (sapaan akrabnya), bencana alam tanah longsor lima kali dan angin ribut atau angin puting beliung terjadi 31 kali.
Madi menyebutkan, dari 97 kali bencana banjir tersebut terbanyak di Kota Banjarbaru 20 kali, disusul Kabupaten Banjar 16 kali, Kabupaten Tabalong 12 kali dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) sebanyak 11 kali.
Kemudian, Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Tapin masing-masing sembilan kali, Kabupaten Balangan delapan kali, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) masing-masing empat kali.
Sedangkan bencana alam tanah longsor lima kali di Kabupaten HSS, kemudian angin puting beliung sebanyak 31 kali, terbanyak di Kabupaten Banjar 12 kali disusul Kabupaten Tala tujuh kali, Kabupaten Batola enam kali, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin masing-masing tiga kali.
Menurut Madi, akibat bencana alam banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut menyebabkan 289.563 kepala keluarga (KK) atau 1.022.112 jiwa terdampak, terbanyak di Kabupaten HST sebanyak 115.175 KK atau 460.726 jiwa.
Selain itu, Kabupaten Banjar sebanyak 76.956 KK atau 222.536 jiwa dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 39.544 KK atau 113.056 jiwa.
Akibat bencana alam tersebut, katanya, menyebabkan 24 buah rumah penduduk rusak berat, 30 buah rumah rusak sedang dan 42 buah rumah rusak ringan.
Madi menyebutkan akibat bencana alam di Kalsel hingga triwulan III 2023 tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp2,670 miliar, terbanyak dialami Kabupaten Banjar Rp1,560 miliar, disusul Banjarmasin Rp780 juta.
Madi juga menyebutkan untuk tahun 2023 ini juga terjadi bencana alam kekeringan dan pihaknya fokus pada penanganan kasus bencana kekeringan yang tercatat ada 44 desa/kelurahan dan ada 5.140 KK yang menerima bantuan air bersih gratis.
Menurut dia, ke-44 desa/kelurahan yang mendapat kesulitan air bersih dan telah diberikan air bersih secara gratis tersebut di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Sementara itu, jumlah air bersih dan air minum yang telah didistribusikan kepada warga terdampak kekeringan sejak 28 Agustus 2023 hingga 10 Oktober tercatat sebanyak 448.600 liter. ani