BANJARMASIN – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr HM Tambrin MMPd mengungkapkan, hingga Sabtu (14/10) daftar tunggu (waiting list) sebanyak 132.118 orang jemaah haji Kalsel.
“Daftar tunggu jemaah haji Kalsel sebanyak 132.118 orang itu, maka dengan estimasi setiap tahun keberangkatan sebanyak 3.818 orang, maka jemaah haji Kalsel harus menunggu 38 tahun,” ujarnya di Banjarmasin, Sabtu (14/10).
Hal itu disampaikannya pada media gathering Kebijakan Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang dilaksanakan Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel di Banjarmasin.
Media gathering tersebut dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Kalsel, H Rusbandi dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Banjarmasin, H Abdul Haris.
Kondisi daftar tunggu haji Kalsel itu, kata Tambrin, berada pada posisi nomor dua, setelah nomor satu Sidrap (Sulawesi Selatan) selama 40 tahun.
Dia mengakui, panjangnya daftar tunggu haji Kalsel tersebut, berdampak pada meningkatnya jemaah umrah Kalsel dari tahun 2021 sekitar 25 ribu orang setahun, estimasi tahun 2023 ini mencapai 60 ribu orang.
Untuk keberangkatan jemaah umrah yang setiap tahun meningkat itu, kata Tambrin, pihaknya bersama Pemprov Kalsel telah berjuang agar bisa langsung diberangkatkan dari Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin.
Terkait pelayanan haji reguler, Tambrin mengungkapkan pihaknya terus berusaha meningkatkan keamanan dan kenyamanan jemaah haji setiap tahun, terutama lanjut usia (lansia) yang termasuk risiko tinggi (risti).
Menurut dia, agar para jemaah mandiri saat melakukan ibadah haji reguler, maka dilaksanakan manasik haji selama 10 kali terdiri dari delapan kali di Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan dan dua kali di Kantor Kemenag kabupaten/kota.
Terpisah, Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, H Rusbandi menambahkan melalui media gathering ini diharapkan terjadi komunikasi efektif antara Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah dan media.
“Kami juga mengharapkan dukungan media untuk menyampaikan informasi terkait penyelenggaraan haji dan umrah kepada masyarakat di banua ini,” katanya.
Menanggapi adanya permasalahan terkait penyelenggaraan umrah oleh penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), dia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati memilih PPIU dan jangan melihat harga yang ditawarkan agen atau travel umrah itu. ani