AMUNTAI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mengadakan pembagian hadiah lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat kabupaten, dengan tema “Bahasa Banjar, Bahasa Banua Kita”, di Aula Ki Hajar Dewantara.
Kegiatan ini merupakan rangkaian revitalisasi daerah dari balai bahasa Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun FTBI adalah kegiatan puncak revitalisasi bahasa yang merupakan program merdeka belajar.
Untuk perlombaan FTBI yang dilaksanakan pada Rabu (11/10), antara lain Komedi Tunggal atau Stand Up Comedy tingkat SD, Bakisah Bahasa Banjar tingkat SD dan SMP, Menulis dan Membaca Puisi Bahasa Banjar tingkat SD, Pidato Bahasa Banjar tingkat SD dan SMP, serta Cerpen Bahasa Banjar tingkat SD dan SMP.
Kepala Disdikbud HSU Jumadi mengatakan, Kegiatan FTBI ini merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anak-anak daerah, terutama dalam hal pengembangan dan penguatan bahasa daerah khususnya bahasa Banjar.
“Di kalsel ini ada tiga bahasa daerah yang semestinya kita tahu, yaitu bahasa Banjar (bahasa Banjar Hilir, Banjar Hulu, dan Banjar Batang Banyu Satu Rumpun Bahasa), bahasa Bukit dipakai orang pengalaman atau pengunungan seperti Loksado dan Meratus, serta bahasa Bakumpai di pakai di seputaran Sungai Barito mulai dari Anjir hingga ke Muara Teweh,” katanya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa Banjar hingga ke generasi milenial, sehingga kebhinekaan sebagai bangsa semakin kukuh.
Sementara, Kepala Bidang Kebudayaan Hj Rahmawati mengatakan, Kegiatan lomba FTBI ini dilaksanakan selama dua hari yang diikuti pelajar SD dan SMP. Untuk anggaran yang digunakan pada kegiatan ini berasal dari dana bidang kebudayaan tahun 2023.
“Untuk pemenang lomba FTBI nantinya akan di lombakan lagi di tingkat provinsi yang di selenggarakan balai bahasa Provinsi Kalimantan Selatan,” katanya.
Ia menyebutkan, tujuan FTBI yang dilaksanakan disdikbud adalah untuk melindungi bahasa daerah agar tidak mengalami kepunahan, karena bahasa Banjar merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan. suf