BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat keluar rumah. Hal itu dikatakannya seiring dengan aksi geng motor dari sekelompok remaja yang berkeliaran dengan membawa senjata tajam hingga meresahkan masyarakat.
“Meski sudah ada pelaku yang ditangkap, saya pesankan agar tetap waspada,” ujarnya usai membuka Talkshow Pemuda di salah satu hotel di Kota Banjarmasin, Rabu (25/10).
Ia pun mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Banjarmasin dan jajarannya, kodim, serta satpol PP yang telah bergerak cepat menangani kejadian tersebut.
“Sejatinya kota ini adalah kota religius. Mereka yang membuat onar itu adalah sebagian kecil saja, karena masih banyak pemuda yang aktif di pengajian ataupun di rumah kreatif,” katanya.
Menurutnya, aksi pelaku yang diketahui masih di bawah umur itu adalah bentuk kenakalan remaja, karena mereka meniru apa yang di lihat di media sosial (medsos).
“Ini aksi insidentil dari kenakalan remaja. Tidak ada istilah gangster. Kota harus lawan. Aksi mereka hanya meniru-niru di medsos, ” ucap Ibnu Sina.
Bahkan ketika di tangkap polisi, lanjut dia, mereka juga mengakuinya sambil menangis. “Mereka adalah anak-anak yang berpikir pendek, tak peduli dengan resiko yang ditanggungnya nantinya yang bahkan bisa mencelakai diri sendiri,” jelasnya.
Meski begitu, Ibnu berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sebab hal itu bisa mengganggu kamtibmas di Kota Seribu Sungai.
“Kami juga imbau kepada camat dan lurah untuk disampaikan lagi kepada RT dan RW agar merangkul dan membina anak muda di kampungnya supaya aktif dalam kegiatan baik olahraga atau kreativitas remaja, sehingga semangat pemuda yang berapi-api bisa tersalurkan,” katanya.
Sementara, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memerintahkan agar upaya pembinaan di kedepankan dalam mencegah berkembangnya geng motor yang kebanyakan dilakukan kelompok remaja.
“Ini kan merupakan kenakalan remaja, jadi perlu dilakukan pembinaan. Mereka rata-rata terpengaruh media sosial dengan mencontoh daerah lain, jadi harus kita eleminir supaya tidak berkembang,” ujarnya, Rabu (25/10).
Menurutnya, penegakan hukum oleh Polri juga harus dibarengi dengan langkah-langkah pencegahan melalui pembinaan oleh instansi terkait, misalnya dinas sosial ataupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Harapannya, para pelaku bisa di bina secara komprehensif agar benar-benar sadar dan teredukasi, sehingga tidak lagi mengulangi perbuatannya sekaligus menjadi pembelajaran bagi kelompok lainnya.
Kapolda jua menyampaikan apresiasinya atas langkah sigap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo yang bergerak cepat memerintahkan timnya meringkus para pelaku, setelah aksi kelompok bersenjata tajam itu viral di medsos hingga melukai sejumlah warga.
“Saya juga langsung perintahkan patroli skala besar menyisir wilayah rawan di jam-jam tertentu untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, dengan mempersempit ruang gerak kelompok ini jika masih ada,” pungkasnya. mb/via