MARABAHAN – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meminta dinas sosial setempat bergerak cepat membantu warga yang terdampak bencana alam angin puting beliung di Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
“Sesuai arahan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel), dinas sosial bergerak cepat membantu warga yang tertimpa musibah angin puting beliung di Jejangkit,” kata Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalsel Murjani, Kamis (26/10).
Hal itu disampaikannya di sela menyerahkan bantuan tanggap darurat dari Paman Birin untuk ratusan kepala keluarga (KK) di Jejangkit, Rabu (25/10) sore.
Seperti dilaporkan Camat Jejangkit M Didik, angin puting beliung tersebut menyebabkan 106 rumah warga mengalami kerusakan, yakni di Desa Jejangkit Muara 35 buah dan Jejangkit Pasar 71 buah.
Murjani mengatakan, adanya bantuan tanggap darurat ini menunjukkan pemerintah hadir dan peduli terhadap warganya yang tertimpa bencana.
Bantuan tanggap darurat tahap pertama ini berupa makanan bagi warga yang tertimpa bencana.
Kabid Penanganan Bencana H Achmadi menambahkan, bantuan selanjutnya berupa peralatan bangunan rumah. Pihaknya juga telah melaporkan bencana angin puting beliung ini ke Kementerian Sosial.
“Kita meminta data jumlah korban yang tertimpa angin puting beliung di Jejangkit, terutama untuk korban yang rumahnya terdampak rusak berat untuk nantinya dimohonkan bantuan bahan bangunan rumah ke kemensos,” katanya.
Sementara, bantuan tanggap darurat untuk korban di Desa Jejangkit Muara dan Jejangkit Pasar meliputi makanan siap saji D2022 sebanyak 300 unit dan makanan anak 2023 sebanyak 200 unit, mie instan 150 dus, air mineral gelas 50 dus, dan sari kacang hijau 120 kotak.
Meski angin kencang disertai hujan dan petir itu menerbangkan atas rumah, tetapi sejumlah warga terdampak bersyukur tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut.
Sepekan sebelumnya, data warga yang terdampak angin puting beliung di Kalsel sebanyak 658 rumah yang di huni 658 KK atau 2.456 jiwa pada enam daerah, yaitu terparah di Kabupaten Banjar sebanyak 503 KK atau 1.853 jiwa.
Kemudian, Kabupaten Batola 86 rumah atau 86 KK atau 340 jiwa, Kota Banjarmasin 31 KK atau 111 jiwa, Kabupaten Tanah Laut 24 KK atau 96 jiwa, Hulu Sungai Tengah (HST) 13 KK atau 52 jiwa, dan Tabalong 1 KK atau empat jiwa. ani