BANJARMASIN – Selama bulan Oktober 2023 yang merupakan musim kemarau telah terjadi sebanyak 69 kali bencana sosial yang didominasi kebakaran pemukiman penduduk, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
“Dari 69 kali kebakaran itu, 27 kali di antaranya kebakaran pemukiman penduduk di 11 kabupaten/kota se-Kalsel,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi, SSos, Rabu (1/11).
Menurut Madi –sapaan akrabnya, dari 27 kali kebakaran pemukiman penduduk tersebut tercatat 14 kali di Kota Banjarmasin dan 15 kali di kabupaten/kota lainnya di banua.
Selain itu, telah terjadi 42 kali karhutla yang terbanyak di alami Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk, ditaksir kerugian yang di alami masyarakat yang terdampak musibah tersebut sekitar Rp 7,165 miliar.
Madi menyebutkan, dari total kerugian akibat bencana sosial itu, kerugian terbesar di alami warga Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, yakni sekitar Rp 2 miliar.
Selain itu, kebakaran pemukiman di Kampung Melayu Kota Banjarmasin di taksir mengalami kerugian mencapai Rp 900 juta, kebakaran pemukiman penduduk di Kabupaten Balangan sekitar Rp 600 juta, dan Desa Purui Kabupaten Tabalong Rp 600 juta, dan kebakaran di wilayah padat penduduk yakni di Kelurahan Pengambangan Kecamatan Banjarmasin Timur Rp 525 juta.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk selama bulan Oktober itu menyebabkan 116 objek yang di huni 57 kepala keluarga (KK) atau 186 jiwa kehilangan tempat tinggal, 44 buah rumah penduduk rusak total, 23 rumah rusak berat, dan enam buah rumah mengalami kerusakan ringan.
Ketika ditanya terkait kerugian akibat bencana sosial hingga 31 Oktober 2023, Madi menyebutkan secara kumulatif sejak Januari di taksir mencapai Rp 85,840 miliar, terbanyak di alami Kota Banjarmasin sekitar Rp 32,925 miliar.
Ia menambahkan, bencana sosial tersebut menyebabkan 585 KK atau 1.809 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan 14 orang di antaranya meninggal dunia dan satu luka-luka.
“Korban meninggal dunia tersebut, enam orang di Kota Banjarmasin, masing-masing tiga orang di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), serta masing-masing satu orang di Kabupaten Banjar dan Balangan,” ujarnya.
Ia membeberkan, bencana sosial hingga akhir Oktober 2023 itu menyebabkan 413 buah rumah rusak total, 113 rumah rusak berat, dan 100 buah rumah mengalami kerusakan ringan. ani