BANJARMASIN – Upaya menghilangkan kebiasaan warga Banjarmasin Buang Air Besar Sembarangan (BABS), kini serius ditangani pemerintah kota Banjarmasin.
Apalagi target pemko ingin menjadikan kota ini sehat, sehingga harus memiliki standar hidup sehat dan tentunya warganya tak lagi BABS.
Diungkapkan Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Banjarmasin Drs Faturrahman, untuk mendapat gelar kota sehat bagi Kota Seribu Sungai cukup berat, yakni harus bisa mencapai angka 80 persen Open Defecation Free (ODF). ODF adalah kondisi ketika setiap individu masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
Sementara, jelas dia, warga kota ini yang menerapkan standar hidup sehat tersebut baru mencapai 30 persen ODF. Ini berarti, 70 persen warga di kota ini masih BAB sembarangn.
“Ya ini tantangan besar Kota Banjarmasin. Untuk jadi kota sehat harus 80 persen ODF. Kita harus bercermin pada kota Padang (Sumatera Barat) dan Semarang (Jateng), dimana kota itu telah 100 persen ODF,” jelas Atui –sapaan akrabnya, Rabu (1/11).
Menangapi hal itu, Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor, memiliki pandangan bahwa dalam mewujudkan kota sehat perlu kerjasama yang intens antarmasyarakat dan pemerintah.
Apalagi tugas besar menuntaskan target ODF di Kota Banjarmasin ini cukup berat, lantaran masih ada warganya lebih terbiasa BABS di WC terapung.
“Kita pelan-pelan membangun kesadaran masyarakat. Ini adalah tugas bersama, baik itu masyarakat, RT, maupun lurahnya. Mereka harus bersatu membangun,” bebernya.
Arifin pun mengapresiasi kerja keras tim FKS untuk capaian kota sehat. Baginya, kebersihan kota adalah hal yang prioritas, bersih dari sampah dan termasuk kebersihan lainnya apalagi BAB sembarangan.
“Kita berharap dapat menghilangkan kebiasaan BABS tersebut, terutama pada wilayah pinggiran kota dan pinggiran sungai yang masih ada jamban,” katanya. via