BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalimantan Selatan Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH saat melakukan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila di Kantor Badan Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Kuala, kembali mendengar seruan masyarakat yang rindu terhadap ajaran nilai luhur Pancasila.
“Saat berdialog, masyarakat menyerukan kerinduan tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila kembali di ajarkan,” ujarnya, Selasa (14/11).
Menurutnya, untuk menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta, dan akademisi.
Karlie yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel mengungkapkan, memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, serta mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain.
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” kata politisi senior Partai Golkar ini.
Ia juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme yang bisa terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh beberapa faktor, yakni mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian hari kian melebar, persoalan budaya yang di anggap harus di rombak secara radikal, serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang.
“Hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus di pahami dan di amalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” ujarnya.
Sementara, Staf Ahli DPRD Kalsel H Puar Junaidi SSos SH MH sebagai narasumber mengatakan, langkah-langkah yang disarankan adalah membiasakan dan menyerukan pandangan yang menghargai, menghormati, terbuka dan moderat, memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta menumbuhkan kembali sikap gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia.
Menurutnya, radikalisme maupun terorisme bertentangan dengan Pancasila. Radikalisme juga termasuk pada keadaan yang sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi dan perikemanusiaan.
Ia menambahkan, gerakan radikalisme maupun terorisme juga bertentangan dengan sila Persatuan Indonesia, karena adanya pemaksaan kehendak melalui cara cara kekerasan dan keinginan untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar lainnya akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Melalui Pancasila pula lah segala perbedaan yang ada di masyarakat bisa disatukan, bahkan bisa menjadikan kehidupan masyarakat serasi, selaras dan seimbang,” pungkas Puar. rds