BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam pengendalian inflasi di daerah.
Hal itu terungkap pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2024 bersama Kementerian Dalam Negeri secara Hybrid di Command Center Kantor Gubernur Kalsel, di Banjarbaru, Senin (8/1) pagi.
Pada Rakor tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan, SH dan dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta.
Dalam rakor itu, Mendagri Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada 10 daerah dengan angka inflasi di bawah angka inflasi nasional yakni Kaltara, Kalsel, NTT, Sulteng, DKI Jakarta, Sumut, Kalbar, Sulbar, Papua dan Aceh.
Seperti apa yang disampaikan Mendagri dalam Rakor, kata Sulkan, Alhamdulillah Kalsel mendapat apresiasi dari kemendagri atas capaian dalam mengendalikan inflasi daerah, hal itu berkat arahan dan motivasi Paman Birin, inflasi Kalsel angkanya ada di bawah nasional yakni 2,43 persen.
Menurut Sulkan, kondisi ekonomi nasional dengan pertumbuhan 4,94 tergolong baik, peringkat 49 dari 185 negara dunia.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kalsel 4,57 sedikit di bawah nasional termasuk sedang artinya tidak pada 10 provinsi yang rendah meskipun belum termasuk yang tinggi.
Sementara Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kalsel naik 1,45 persen dipengaruhi peningkatan harga daging ayam ras dan bawang merah dan Peningkatan IPH yang tinggi ada di Kab HSU (3,67) dan Tala (2,84).
Keberhasilan ini, menurut Sulkan, merupakan buah dari Komitmen Gubernur Paman Birin yang sangat tinggi dalam memotivasi kinerja TPID Kalsel sehingga berhasil mengendalikan inflasi dan stabilitas harga pangan strategis di Provinsi Kalsel.
“Kita berharap kinerja kolaborasi TPID Kalsel agar ditingkatkan lagi sehingga mampu menekan inflasi sekecil mungkin sekaligus mampu mendorong perekonomian Kalsel bertumbuh signifikan, bahkan diharapkan mampu melampaui nasional,” harapnya.
Meskipun begitu, ada catatan dari Badan Pangan Nasional bahwa realisasi Dana Dekon ketahanan pangan Kalsel relatif masih rendah (77,56 persen) dari nasional (92,79 persen), maka ke depan agar lebih ditingkatkan lagi.
Sementara itu, Mendagri, Tito Karnavian mengatakan inflasi di bulan Desember sebesar 2,61 persen, turun dibandingkan dengan bulan November 2023 yakni 2,86 persen.
“Kita berharap tidak ada kegiatan besar di bulan Januari, sehingga sektor transportasi dan rekreasi akan menurun dan kita kembali fokus ke makanan, minuman dan tembakau,” jelasnya.
Tito mengingatkan agar semua daerah jangan terlena dengan inflasi yang relatif terkendali. “Karena terjadi variasi inflasi di tingkat nasional,” pungkasnya.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan secara kumulatif pada tahun 2023, 50 kota mengalami inflasi di atas inflasi nasional. “Ada 40 kota lainnya mengalami inflasi di bawah/sama dengan inflasi nasional,” katanya.
Amalia menyebutkan cabai merah adalah komoditas yang fluktuasi harganya cukup siginifikan selama Januari 2024 sampai minggu pertama.
“Bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras adalah tiga komoditas yang mengalami kenaikan harga paling banyak di kabupaten/kota dan mempengaruhi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ke-1 Januari 2024,” pungkasnya. adp/ani