BATOLA – Pancasila merupakan ideologi, pandangan, dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Provinsi Kalsel Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH saat melakukan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktulisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan tema Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di Desa Sinar Baru, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (9/1).
Ia mengatakan, Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang di gali dari budaya bangsa di Nusantara, dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang di akui secara universal.
Menurut politisi senior Partai Golkar ini, di tengah kemajemukan bangsa Indonesia, tentu bukan suatu hal yang mudah bagi para pendiri bangsa untuk merumuskan, menyepakati, menetapkan, hingga mengesahkan Pancasila yang di gagas Bung Karno sebagai dasar negara.
Namun dengan niat luhur dan mengesampingkan kepentingan kelompok, agama maupun golongan, akhirnya pada 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tertuang di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Pancasila sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa yang berintikan semangat gotong royong di atas keberagaman yang harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari,” ucap Karlie.
Namun, lanjut dia, harus di akui implementasi nilai-nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, masih jauh dari yang diharapkan bersama.
Sementara, Staf Ahli DPRD Kalsel H Puar Junaidi SSos selaku narasumber pada kesempatan itu mengatakan, salah satu nilai luhur budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila adalah semangat gotong-royong.
“Semangat gotong royong tercermin dari sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, yang tentunya menjadi modal bersama bangsa untuk bersatu dalam tindakan menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, Saat ini ajaran tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mulai memudar dalam masyarakat, karena beberapa tahun belakangan mulai tidak diajarkan lagi.
“Namun, masyarakat merindukan ajaran tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila untuk kembali diajarkan,” katanya.
Menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi.
Ia menambahkan, memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya, yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok, dan lain-lain.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di kediaman Aminuddin selaku Ketua RT 04 Desa Sinar Baru, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala ini turut di hadiri sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, perwakilan organisasi kewanitaan dan kepemudaan, serta masyarakat umum lainnya. rds