RANTAU,- PJ Bupati Tapin M Syarifudin MPd bersama Ketua TP PKK Masrupah tinjau pelayanan KB keliling Mojang Bastari (Mobil Keliling Dan Layani Ibu Setelah Bersalin) yang dilaksanakan dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DPPKB), di Kecamatan Lokpaikat, Selasa (08/01).
Seperti yang diutarakan PJ Bupati Tapin, kegiatan pelayanan KB dengan sistem jemput bola merupakan inovasi terbaik, dalam memberikan pelayanan KB paska persalinan dan paska keguguran dengan langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini, adalah sebuah inovasi dalam upaya penurunan stunting di kabupaten Tapin dan sebagai penggerak pelayanan pembangunan keluarga atau program bangga kencana kepada masyarakat, ujarnya.
Seperti yang dikatakan PJ Bupati Tapin, kegiatan promosi KB paska persalinan dan paska keguguran merupakan pencegahan secara intervensi yang dimulai dari hulu, dengan cara mencegah sebelumnya terjadinya stunting pada bayi serta menyiapkan kehamilan dan pemberian asi yang baik dimulai dari 1.000 hari pertama.
Keluarga sebagai pilar utama dalam pembangunan sehingga menjadi tantangan bagaimana kita menjaga setiap anggota keluarga dalam keadaan sehat. Dengan adanya pelayanan Mojang Bastari diharapkan dapat mningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya pencegahan stunting dimulai dari perencanaan dan ikut serta dalam program KB.
Oleh karena itu membutuhkan dukungan dari semua pihak agar program Mojang Bastari, dapat berjalan dengan baik dalam menurunkan angka stunting di kabupaten Tapin, tandasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Hj Ahlul Jannah MSi menjelaskan Mojang Bastari merupakan singkatan dari mobil kunjungi dan layani ibu setelah bersalin, dalam pelayanan ini mobil layanan KB langsung datang ke desa – desa untuk memberikan layanan kepada ibu – ibu sehabis bersalin untuk langsung ikut serta dalam program KB.
Dalam kegiatan ini, ibu – ibu setelah melahirkan akan ikut KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa pemasangan implan atau IUD. Mobil layanan kami akan langsung ke desa untuk memberikan pelayanan KB.
Diharapkan dengan kegiatan akan memotivasi ibu – ibu habis bersalin agar dapat ber KB dan mengatur jarak kehamilannya.
Selain Inovasi Mojang Bastari, dalam program KB MOW kita juga telah bekerjasama dengan RSUD Datu Sanggul, RSUD Handayati, Klinik Polres Tapin serta bekerjasama dengan praktik mandiri Bidan, untuk ibu – ibu yang ingin mendapatkan KB dengan metode operasi wanita.
Dikatakan Hj Ahlul Jannah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, ingin adanya capaian keikutsertaan masyarakat dalam ber KB terus meningkat di kabupaten Tapin. Hal ini agar pengendalian penduduk bisa terkendali dengan baik.
Dengan program KB, tentu akan tercipta keluarga kecil bahagia dan anak – anak kita akan menjadi anak yang cerdas, sehat dan tumbuh kembangnya baik yang terhindar dari stunting.
“Program KB yang kita laksanakan tentu berkaitan dengan percepatan penurunan stunting di kabupaten Tapin yang akhirnya kita dapat mewujudkan kampung keluarga berkualitas di kabupaten Tapin,” tandasnya.{{her/mb03]}