BANJARBARU – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan Endri mengungkapkan, tahun 2024 akan di mulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) di Kabupaten Tanah Laut (Tala).
“Kita telah membantu untuk melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan PLTB tersebut, karena sebagai lahan yang digunakan berada di kawasan hutan dan diperlukan izin pinjam pakai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujarnya, Rabu (17/1).
Menurutnya, pembangunan PLTB dengan kapasitas sekitar 80 Megawatt (MW) di Kabupaten Tala yang rencana pada 11 titik itu merupakan investor dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan proses awal telah dilalui.
Ia menyebutkan, melihat rencana pembangunan PLTB tersebut nilai investasinya mencapai triliunan rupiah, dan tentu investor yang akan membangun kincir angin tersebut sudah melakukan studi kelayakan dari rencana tersebut.
Pembangunan PLTB tersebut, lanjut dia, sebagai bagian dari upaya penyediaan energi guna mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantanm Timur (Kaltim).
Endri mengatakan, apabila pembangunan PLTB ini nantinya terealisasi, maka di lokasi tersebut menjadi potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata baru di Kalsel, sehingga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kita sangat mendukung pembangunan PLTB ini karena jelas ramah lingkungan,” ujarnya seraya menyatakan pihaknya akan memberikan kemudahan kepada investor yang ingin mengembangkan investasi di Kalsel.
Ia menambahkan, salah satu kemudahan yang diberikan, yakni dalam waktu dekat ini pihaknya akan melaunching sebuah aplikasi yang menyajikan data terkait potensi Kalsel.
Pada kesempatan itu, Endri juga menyampaikan ke depannya pihaknya juga akan menawarkan kepada investor untuk membangun pembangkit listrik tenaga hidro, karena Kalsel banyak memiliki sungai-sungai yang berpotensi dikembangkan untuk listrik tenaga hidro.
Menyinggung investasi di Kalsel tahun 2023 lalu, ia menyebutkan Kalsel ditargetkan sekitar Rp 16 triliun, dan hingga triwulan III (Januari-September) mencapai 80 persen. “Kami optimis target investasi 2023 bisa terpenuhi,” pungkasnya. ani