BANJARMASIN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan aktivitas patahan Pegunungan Meratus mengakibatkan terjadi enam kali gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo yang berbeda di Kalimantan Selatan.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid dalam keterangan tertulis di Banjarmasin, Minggu mengatakan terjadi enam kali gempa tektonik selama lima hari terakhir.
Gempa pertama berkekuatan magnitudo 4,7 terjadi di darat berjarak 19 kilometer arah timur laut Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel, Selasa (13/2) sekitar pukul 09.22 Wita.
“Getaran gempa yang pertama terasa di Kota Banjarmasin, Marabahan (Kabupaten Barito Kuala), Kabupaten Tapin. Kemudian sebagian Kalimantan Tengah yakni di Kota Sampit, Palangkaraya dan Pulang Pisau,” kata dia.
Kemudian, gempa kedua pada hari yang sama sekitar pukul 15.09 Wita, berkekuatan magnitudo 3,3 terjadi di darat berjarak 22 kilometer arah timur laut Kabupaten Banjar, Kalsel kedalaman 10 kilometer.
“Gempa susulan ini atau kejadian gempa yang kedua, mengguncang Kecamatan Sambung Makmur (Kabupaten Banjar), getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan truk sedang berlalu,” ujar Rasmid.
Lalu, gempa tektonik berkekuatan magnitudo 4,1 terjadi kembali di darat berjarak 15 kilometer arah timur laut Kabupaten Banjar, Kalsel dengan kedalaman 10 kilometer pada Rabu (14/2) sekitar pukul 02.32 Wita.
Berdasarkan pantauan BMKG hingga pukul 04.11 Wita, pada hari yang sama, gempa susulan terjadi sebanyak dua kali.
Gempa yang ketiga disertai dua kali gempa susulan selang waktu 99 menit ini, kata Rasmid, mengguncang Kecamatan Hantungun dan Pengaron (Kabupaten Banjar), getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan-akan truk berlalu.
Selanjutnya, gempa tektonik berkekuatan magnitudo 3,2 kembali terjadi di darat pada jarak 26 kilometer arah tenggara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel, di kedalaman 10 kilometer, pada Minggu (18/2) sekitar pukul 12.32 Wita.
Rasmid menuturkan gempa yang keenam kali itu, mengguncang Kecamatan Hatungun (Kabupaten Tapin), getaran dirasakan nyata hingga di dalam rumah seakan-akan truk berlalu.
Ia memastikan seluruh kejadian gempa bumi tidak berpotensi tsunami dan belum ada laporan kerusakan bangunan atas kejadian gempa tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, hindari bangunan yang retak, atau pastikan tidak ada bangunan yang retak sebelum kembali ke rumah,” ucapnya. an/ani