BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gempa bumi di Provinsi Kalimantan Selatan selama Januari-Februari 2024 di taksir mencapai Rp 152,315 miliar.
“Dari kerugian bencana alam sebesar Rp 152,315 miliar, terbesar di alami Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) di asumsikan sekitar Rp 79,070 miliar,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Kalsel H Achmadi SSos, Selasa (5/3).
Selain itu, kata Madi –sapaan akrabnya, kerugian akibat bencana alam yang juga besar di alami Kabupaten Tabalong di taksir sekitar Rp 60,110 miliar, di susul Kabupaten Barito Kuala (Batola) Rp 6,640 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Rp 4,805 miliar, Kabupaten Tapin sekitar Rp 915 juta, dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) sekitar Rp 525 juta.
Ketika di tanya frekuensi bencana alam di Kalsel selama Januari-Februari 2024, Madi menyebutkan telah terjadi 30 kali bencana alam meliputi 15 kali banjir, empat kali tanah longsor, delapan angin puting beliung dan tiga kali gempa bumi.
Bencana alam banjir sebanyak 15 kali itu meliputi empat kali di Kabupaten Batola, tiga kali di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), masing-masing dua kali di Kabupaten Tapin, HST dan Kabupaten Tanah Bumbu dan sekali di Kabupaten Banjar dan Tabalong.
Kemudian, sebanyak empat kali bencana alam tanah longsor, yakni masing-masing sekali di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten HST dan Kabupaten Tanbu.
Sementara, delapan kali bencana alam angin ribut atau angin puting beliung yakni tiga kali di Kabupaten Batola, dua kali di Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan masing-masing sekali di Kabupaten Banjar, Tanbu dan Kota Banjarmasin.
Sedangkan tiga kali terjadi bencana alam gempa bumi di Kalsel selama Januari-Februari 2024 tersebut yakni dua kali di Kabupaten Tapin dan sekali di Kabupaten Banjar.
Menurut Madi, akibat bencana alam tersebut menyebabkan 19.144 kepala keluarga (KK) atau 59.019 jiwa yang terdampak dan tidak ada korban meninggal dunia.
Akibat bencana alam tersebut, lanjutnya, menyebabkan 150 buah rumah penduduk mengalami kerusakan berat, tujuh rusak sedang dan 29.872 buah yang mengalami kerusakan ringan.
Dalam kesempatan itu, Madi mengingatkan masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana baik bencana alam maupu bencana sosial hendaknya meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir resiko bencana. ani