RANTAU – Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin MPd bersama Sekretaris Daerah Dr H Sufiansyah MAP memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama tim pengendalian inflasi daerah dan Bank Indonesia (BI) serta instansi terkait di lingkungan Pemkab Tapin, di Aula Tamasa, Rabu (13/3).
Rapat ini turut di hadiri Deputi Direktur Bank Indonesia Erwin Syafii, Asisten Ekobang H Errani Martin, Pasiter Kapt Inf Yanto Harsono, Wakapolres Kompol Rainhard Maradona, forkopimda, pimpinan SOPD, serta instansi terkait lainnya.
Pj Bupati Tapin M Syarifuddin mengatakan, rakor bersama Bank Indonesia dan tim pengendalian inflasi daerah ini dalam rangka persiapan menghadapi beberapa hari besar keagamaan.
“Seperti kita yang tahu, saat ini ada beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Saat Ramadhan seperti ini selalu menjadi keluhan masyarakat, terutama tingginya harga telor, ayam, tepung, dan beberapa komoditas lainnya,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dari Bank Indonesia siap melakukan hal-hal yang berhubungan dengan pengendalian inflasi, di antaranya memaksimalkan sistem resi gudang dan bantuan dalam hal penanaman bibit cabe di Kabupaten Tapin.
Sementara, Deputi Direktur Bank Indonesia Erwin Safii mengatakan, untuk menekan laju inflasi, langkah kongkret jangka pendek antara lain pemerintah daerah perlu melakukan operasi pasar atau gerakan pasar murah.
“Untuk jangka panjangnya, yakni dengan meningkatkan produksi dan pasokan sejumlah komoditas bapok seperti telur ayam, cabai, dan lainnya, terutama yang stoknya defisit,” ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, pemerintah daerah berinisiatif membentuk BUMD pangan, karena tidak semestinya pangan ini sepenuhnya diserahkan kepada swasta.
“Karena pihak swasta ini bisa dipastikan orientasinya profit atau keuntungan yang sebesar – besarnya, sehingga menjual barang akan setinggi-tingginya,” katanya.
Erwin mengungkapkan, meskipun pada minggu ke empat Februari 2024 terjadi penurunan indeks perkembangan harga, akan tetapi di minggu pertama malah melonjak jadi 4,89 persen.
“Sehingga, hal ini menjadi warning bagi kita semua agar melakukan langkah konkret pengamanan harga. Karena itu, kerja sama antardaerah juga sangat penting dilakukan oleh pemda, guna mengamankan pasokan bapok terutama yang defisit di daerahnya, serta ke depannya melakukan komunikasi yang efektif kepada masyarakat agar mau melakukan perubahan preferensi konsumsi,” jelasnya. her