RANTAU – Sekolah dan Komite SDN Rantau Kiwa 1 dan orangtua siswa berkolaborasi meluncurkan inovasi Rakat Bersatu (Gerakan Sehat Bersama Tosa Rantau Kiwa 1), untuk membantu siswa dan siswi mengasah pengetahuan dan keterampilannya..
Kepala Sekolah SDN Rantau Kiwa 1 Hj Siti Jamidah mengatakan, salah satu inovasi tersebut, yakni tanaman obat sebagai program pengajaran edukasi di lingkungan sekolah, serta informasi seputar manfaat dan cara pengolahan tanaman hingga menjadi obat herbal.
Ia menjelaskan, tanaman obat sekolah merupakan apotek hidup, yaitu proses penanamannya melibatkan siswa secara langsung, sehingga menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa dalam mengasah pengetahuan dan keterampilannya
Ia menyebutkan, dalam kerja sama inovasi ini pihak sekolah menyediakan lahan kosong di belakang sekolah, kemudian dibangunlah tanaman obat sekolah (TOSA) secara mandiri oleh orangtua bersama para siswa dari masing-masing paguyuban kelas.
“Alhamdulillah, saat ini sudah terdapat berbagai jenis tanaman obat yang di tanam di lahan tanaman obat SDN Rantau Kiwa 1. Beberapa tanaman obat juga telah di pamerkan dalam bazaar kewirausahaan yang di ikuti seluruh siswa SDN Rantau Kiwa 1 yang digelar beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Ia mengatakan, inovasi ini dikerjakan 15 menit sebelum pelajaran di mulai. Para siswa bersama guru kelas melakukan aktivitas bersih-bersih dan pemeliharaan Tosa yang dilakukan masing-masing kelas, untuk menjaga keindahan tanaman obat yang ada. “Sehingga nanti bisa di panen dan dimanfaatkan untuk anak-anak di SDN Rantau Kiwa 1,” ucapnya.
Sementara, Kadisdik Tapin Hj Irnawati SPd MM menambahkan, Tosa hasil karya siswa SDN Rantau Kiwa 1 ini merupakan keunikan yang nyata dan mencerminkan keindahan, kebersihan, kesehatan, dan keasrian lingkungan sekolah. “Kami sangat mengapresiasi inovasi Rakat Bersatu ini,” ujarnya saat kunjungan melihat Tosa di SDN Rantau Kiwa 1. her