Artis Angelina Sondakh belakangan rajin mengisi kajian keagamaan. Ia mengakui semua bermula dari perkumpulan teman-temannya yang suka curhat dan belajar bareng terkait kerohanian.
“Sebenarnya sih awalnya sharing-sharing saja. Jadi teman-teman belajar, konsepnya teman belajar, nah terus kemudian yang muslim mintanya tambahin ayat-ayat Al-Qur’an yang relate, yang relevan dari setiap permasalahan,” ujarnya saat ditemui di studio Brownis Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin.
Dari suka berbagi, pemenang Puteri Indonesia 2001 itu kemudian diundang mengisi kajian-kajian keagamaan yang berskala besar. Namun, ia ogah disebut sebagai ustazah.
“Karena ustazah itu kan pertama dia harus mempelajari 13 cabang ilmu fiqih, terus tafsirnya. Sementara saya konsepnya karena keluarga saya banyak Nasrani, terus lintas agama, jadi nggak membatasi untuk bahasan tersebut, sehingga akhirnya mungkin pembelajaran tentang kebaikan kebaikan bisa di-sharing ke yang lebih luas lagi,” tuturnya.
Angelina Sondakh mengungkapkan isi kajian yang biasa dibawakan. Ia juga tak menampik kerap ditanya soal bagaimana menjadi sosok yang kuat.
“Sebenarnya nggak yang lebih kepada ini nggak boleh, oh ini dilarang, dosa, lebih konsepnya move in, nggak judge orang lain deh,” katanya.
“Ya saya jelaskan dan dikuatkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Tapi kalau yang nonmuslim biasanya nggak minta ayat itu, jadi lebih universal,” sambungnya.
Angelina Sondakh menyebut bisa berada di posisi sekarang yang suka berbagi ke orang lain setelah melalui proses hidup yang berat. Mendekam selama 10 tahun di penjara membuatnya menjadi lebih baik.
Wanita berhijab itu banyak menemukan hidayah dari ayat-ayat Al-Qur’an. Kini ia berpegang teguh dan menjalani setiap yang tertulis di kitab suci.
“Banyak sih ya, kayak Al-Baqarah ayat 218 soal pertolonganku dekat, surat Yusuf 86 bahwa nggak usah ngadu ke manusia tapi ke Allah saja, terus ada pula Ali Imran 139 di situ dikatakan bahwa nggak usah lemah, bersedih,” pungkasnya.dth