BANJARMASIN – Ribuan jamaah yang datang dari berbagai penjuru daerah memadati kegiatan haul yang ke-218 ulama besar dari tanah Banjar, Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau lebih dikenal Datu Kalampayan, di Mesjid Tuhfaturraqhibin Dalam Pagar Martapura Kabupaten Banjar, Senin (15/4).
Para jamaah tidak hanya memenuhi masjid, tapi juga sampai ke jalan-jalan desa di mana dilahirkan ulama besar yang wafat pada pada 17 Maret 1710 M tersebut hingga beberapa kilometer.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor bersama Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj Raudatul Jannah Sahbirin atau Acil Odah, serta anaknya yaitu H Sandi Fitrian Noor turut hadir dan berbaur dengan para jamaah.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas banyaknya jamaah yang hadir pada haul Datu Kalampayan tahun ini, termasuk para ulama dan habaib yang datang.
Menurut dia, kehadiran ribuan jamaah ini menunjukkan sinar ulama besar Kalsel Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang luar biasa, hingga provinsi ini beruntung atas lahirnya ulama ini di sini.
Menurut Paman Birin, sapaan akrabnya, kehadiran Datu Kalampayan bahkan juga menyinari negeri ini hingga jasanya sangat besar. Jadi, tidak berlebihan jika diusulkan jadi pahlawan nasional.
Karena, lanjut dia, Datu Kalampayan juga telah melahirkan keturunannya yang juga banyak ulama, salah satunya KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang lebih tersohor sebagai Guru Sekumpul.
“Kita beruntung hidup di daerah ini di mana telah hadir dua ulama besar itu,” katanya.
Menurut dia, kehadiran dua ulama besar ini sangat berdampak bagi pendidikan agama dari generasi ke generasi, meskipun keduanya telah tiada.
Gubernur memastikan keilmuan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan sangat tinggi, karena pada masa itu menimba ilmu ke tanah suci Mekkah dan Madinah di Arab Saudi hingga 30 tahun.
“Bayangkan perjuangan beliau pada waktu itu, harus mengarungi samudera berbulan-bulan untuk sampai ke tempat menuntut ilmu di tanah suci, hingga kembali lagi ke tanah kelahirannya,” kata gubernur.
Menurut dia, bakti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari untuk menyebarkan ilmu agama dan akhlak di negeri ini hingga dirasakan sampai sekarang, baik lewat buku-buku yang ditulisnya dan para ulama dari juriatnya yang terus Istiqomah mengajar dan berdakwah di tanah Banjar ini.
Sehingga, sangat banyak murid dari syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ini, karenanya saat peringatan haulnya menjadi sangat banyak yang hadir.
Bahkan para jamaah juga ada yang datang lewat transportasi sungai, karena lokasi acara berdekatan dengan sungai Martapura.
Paman Birin juga menyampaikan, seiring dengan perpindahan ibu kota provinsi dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru, menjadi momentum bagi pemerintah untuk turut berpartisipasi dalam menggaungkan ulama Banua, yakni pembangunan masjid yang namanya berkaitan dengan Datu Kalampayan.
“Insya Allah di tahun 2024 ini akan kita resmikan masjid raya di Banjarbaru, nama masjidnya yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari,” tutupnya.
Turut hadir pada acara haul tersebut tamu istimewa Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat Letnan Jenderal Mochammad Syafei Kasno, dan Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa sebagai penceramah, dan pendakwah nasional Dr H Arrazy Hasyim Lc atau Buya Arrazy.
Hadir pula Guru Ahmad Sufian Al Banjari, Habib Ali Alaydrus, TG Wildan Salman, TG Guru Muadz Hamid, Guru Zuhron, Guru Oton, Guru Sani, Guru Ali Murtodo, Guru Abdul Hadi, Guru Abdurahman, KH Zarkasi, dan para habaib ulama lainnya.
Selain itu, terdapat pula Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Forkopimda Kalsel, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, kepala SKPD Pemprov Kalsel, Gubernur Kalsel periode 2005-2015 H Rudy Ariffin serta para pejabat pemerintahan lainnya.
Pada haul akbar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari tersebut juga disediakan makanan gratis di sepanjang jalan menuju lokasi bagi jamaah. ant/adp