Nggak ada yang tahu dengan nasib seseorang. Sama halnya seperti yang dialami oleh Unang Bagito. Komedian yang pernah tenar dengan melawak di berbagai program televisi itu berjuang dengan sakit misterius yang diidapnya pada 20 tahun lalu. Bagaimana ceritanya?
Unang pernah mengalami sakit yang sulit untuk dijelaskan sampai tak bisa bekerja. Dia berkata tak diketahui sakit yang diidapnya tersebut. Dia habis-habisan untuk berobat meski dirinya berjuang untuk bisa kembali normal selama satu tahun.
“Habis uang, habis waktu, sudah semuanya,” kata Unang Bagito dalam Studio Rumpi: No Secret, kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
Saat itu, ia menghabiskan segala tabungannya demi sembuh. Semua dikerahkan demi kesembuhannya namun hal itu tak berakhir baik.
“Habislah namanya, mohon maaf kalau orang diarahkan berobat ke alternatif ada hal-hal yang harus dipenuhi bayar segini sekian juta, kita nurut aja karena mau sembuh. Pada saat itu uang ada, ya sudah,” tuturnya.
Unang mengakui sakit itu tidak hanya berefek pada pekerjaan. Rekan Miing dan Didin Bagito mengatakan sakit itu berimbas pada kondisi keluarga dan psikisnya. Unang nyaris mengakhiri hidupnya.
“Kayak ada semacam bisikan ke batin, kan disuruh sentuh dulu yang ada di batin. Saya bilang ya nggak bisa. Mana bisa kan, saya kayak berdialog sama batin itu. Tiba-tiba pas nengok ada benda kayak gunting rumput udah mau saya hujam (ke diri sendiri), tapi dibilang (batinnya) jangan, jangan,” aku Unang.
“Semua pengaruh, itulah efeknya. Ini kan susah mendeteksi gitu. Itulah efek penyakit kalau dibilang (periksa) ke dokter (terus emang sakit) kan ketahuan ada penyakitnya (misalnya) ini, ada gula jelas (ada penyakit gula), ada darah tinggi (jelas ada penyakitnya), ini kan susah mendeteksinya,” ceritanya.
Sampai pada suatu hari, Unang belajar membaca Al-Qur’an. Hal-hal gaib yang sekarang jadi misterius itu kini hilang sudah. “Saya praktekkan kepada anak saya, yang merasakan hal yang sama dengan saya. Kembali kepada Al-Qur’an harus yakin sama mukjizatnya,” katanya.
Kini, Unang memang sudah jarang terlihat di televisi. Dia sejarang aktif sebagai perajin tongkat kayu. Profesi ini ditemukan di momen titik terendahnya. Dari ketukan hati buat ambil dahan pohon jadi tongkat, akhirnya tongkat-tongkat kayu itu tercipta.
“Ini kan tadinya kayu biasa besar, saya bentuk. Pada saat bentuk gini, saya jadikan tongkat. Sudah banyak saya bikin gini. Kalau dibilang untuk dijual saya sih nggak menghargakan,” tukasnya.dth