DENPASAR – Keberhasilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Puspa Harum Sejahtera” meraih predikat BUMDes Terbaik 1 Tingkat Nasional Tahun 2023 dan Desa Terbaik 1 kategori Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023, menarik perhatian Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Bersama mitra kerjanya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalsel dan puluhan pengelola BUMDes terbaik se-Kalsel, Komisi yang membidangi Hukum dan Pemerintahan ini melakukan kaji banding ke Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Selasa (22/04).
Kaji banding ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait pengelola BUMDes yang baik dan terarah sehingga mampu memaksimalkan segala potensi yang ada diwilayahnya guna meningkatkan pendapatan asli desa (PAD) desa masing-masing.
Ditemui disela acara, Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Hj Rachmah Norlias mengatakan, pihaknya sengaja mengajak mitra kerja beserta puluhan pengurus BUMDes dalam rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan para pengelola BUMDes terbaik se-Kalsel.
Hal itu, katanya, sekaligus mencari terobosan-terobosan baru, bagaimana BUMDes di Desa Tegal Harum ini mampu meningkatkan PAD untuk desanya.
“Menariknya disini, pertama, mereka diberikan kesempatan untuk pengelolaan parkir sebagai sumber PAD. Kemudian punya pasar desa yang cukup banyak pendapatannya yang mempunyai 147 petak kios yang jadi sumber PAD,” tutur Srikandi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kedua, lanjut wanita yang akrab disapa Bu Amah, ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh BUMDes di Kalsel, terutama sumber daya manusia (SDM)-nya.
Ketiga, BUMDes ini perlu adanya kerja sama dengan pihak ketiga seperti pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di wilayahnya. “Untuk SDM ini sangat menentukan maju tidaknya BUMDes ke depan,” kata mantan Kepala Dinas Dukcapil Kota Banjarmasin itu.
Dia berharap agar Desa dan BUMDes secara bertahap dapat menerapkan aplikasi terkait keterbukaan informasi publik yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara sangat mengapresiasi kedatangan Komisi I dan rombongan guna berbagi dan sharing informasi terkait BUMDes.
Secara umum usai memaparkan kondisi desa dan potensinya, Adi berpesan kepada para kepala desa untuk bisa menciptakan sinergitas dengan perangkat BUMDes dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka membangun BUMDes.
“Kepada kades-kades yang memiliki BUMDes dan BUMKel, bagaimana kita bisa bersinergi dengan perangkat-perangkat BUMDes yang ada di wilayah kita masing-masing, karena sinergitas itu yang terpenting dalam membangun BUMDes,” katanya.
Sekretaris BUMDes Puspa Harum Sejahtera Desa Tegal Harum, I Gede Suarja menerangkan, sejak didirikan tahun 2018 lalu hingga tahun 2023, BUMDes Puspa Harum Sejahtera dengan modal awal sekitar Rp140 juta dan telah mampu menghasilkan PAD sebesar Rp1 milyar lebih dengan mengandalkan empat usaha utama.
Usaha tersebut meliputi pengelolaan pasar desa, simpan pinjam, parkir serta usaha perdagangan dan pelayanan jasa.
Untuk mencapai itu, hal terpenting dalam mengelola BUMDes adalah memahami dengan baik regulasi yang baru menjadi payung hukumnya dan harus dikerjakan secara profesional.
“Harusnya kita (BUMDes) bisa bersaing dengan badan usaha yang lain, karena regulasi yang baru, BUMDes bisa melakukan upaya-upaya terobosan yang sama dengan badan usaha lainnya seperti koperasi, PT dan itu harus bisa berkembang,” katanya.
Hal terpenting lagi, katanya, pengelolaan BUMDes juga harus profesional, tidak boleh lagi bersifat pelayanan terapi perencanaan bisnis harus mulai dikembangkan ke depannya sesuai dengan potensi yang ada. rds/ani