MAKASSAR – Dengan di tetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibukota Negara (IKN), terntunya akan memberi dampak positif yang cukup besar terhadap pembangunan daerah, sekaligus membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Terbukanya peluang kerja yang luas di masa depan ini, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik dan harus dapat di isi oleh putra daerah sebagai tenaga kerja lokal.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel H M Lutfi Saipuddin di sela kunjungan kerjanya ke Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan (Disnakertrans Sulsel) bersama anggota komisi IV dan mitra kerja dari BLK Disnakertrans Kalsel.
Lutfi mengatakan, saat ini pihaknya berupaya membangun komunikasi dan sinergitas dengan Disnakertrans Sulsel dalam rangka membangun ketahanan tenaga kerja sekaligus bagaimana memberdayakan tenaga kerja di daerah, terutama dalam menyambut keberadaan IKN.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, ke depan program pemerintah akan melakukan hilirisasi dan akan banyak dibangun smelter-smelter yang tentunya memerlukan banyak tenaga kerja.
Karena itu, ia berharap kebutuhan tenaga kerja yang banyak ini dapat di serap dan di isi oleh putra daerah. “Bagaimana pun kita harus menjadi tuan rumah di daerah sendiri, dan bisa berkontribusi besar terhadap IKN nantinya. Ini yang harus kita siapkan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Disnakertrans Sulsel Ardiles Saggaf bersama jajarannya menyambut gembira sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua dan Anggota Komisi IV DPRD Kalsel beserta rombongan yang bertandang ke kantornya.
Ia mengatakan, Sulsel sebagai daerah penyangga IKN tentu perlu juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM), terutama SDM yang memiliki sertifikasi kompetansi, khususnya di bidang alat berat mengingat IKN sedang gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur.
“Jadi salah satu SDM yang kami siapkan yang punya sertifikasi kompetensi alat berat, karena itu yang paling banyak dibutuhkan. Insha Allah sinergi kami dengan Kalsel akan terbangun dengan baik,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk menekan tingginya jumlah pengangguran dari lulusan SMA dan SMK, pihaknya bekerja sama dengan seluruh sekolah di bawah binaan Dinas Pendidikan Sulsel, yakni membuka Bursa Kerja Khusus (BKK).
“BKK ini membantu menyiapkan alumni-alumni setelah lulus sekolah bisa langsung bekerja. Berdasarkan aturan yang ada, kami meminta kepada dinas pendidikan agar semua sekolah memaksimalkan BKK,” pungkasnya. rds