RANTAU – Muhammad Syarifuddin memaparkan 10 aspek kinerja selama sembilan bulan menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tapin, dan disampaikan dalam laporan evaluasi kinerja triwulan III di Kantor Inspektorat Jenderal Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta, Kamis (27/6).
Dalam paparannya, ia mengatakan ada 10 aspek yang disampaikan, yakni inflasi, stunting, badan usaha milik daerah, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, pelayanan kesehatan di RSUD Datu Sanggul, penyerapan anggaran, 10 kegiatan unggulan, dan perizinan. “10 Aspek ini berhasil kita jalankan dengan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Menurutnya, khusus aspek penanganan stunting, kasus anak stunting telah mengalami penurunan dari periode sebelumnya dari 13,60 persen menjadi 13,24 persen
“Sedangkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem, saat ini pemerintah daerah memberikan bantuan pengembangan kesejahteraan sosial untuk 519 kepala keluarga selama tujuh bulan. Setiap kepala keluarga kita berikan bantuan sebesar Rp 350.000,” bebernya.
Terkait penanganan inflasi di Kabupaten Tapin, lanjut dia, juga berjalan dengan cukup baik karena berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah, seperti kegiatan pasar murah, aksi tanam bibit cabai serentak di 135 desa dan kelurahan, serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga prasejahtera. “Juga adanya sembako yang di subsidi menjadi salah satu upaya kita membantu masyarakat,” ucapnya.
M Syarifuddin menjelaskan, jumlah penyerapan anggaran belanja Kabupaten Tapin per tanggal 10 juni 2024 sebesar Rp 840.084.334.919, dengan persentase sebesar 35,59 persen.
Upaya yang telah dilakukan dalam peningkatan penyerapan anggaran antara lain melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan secara efektif, sehingga mampu menyerap anggaran secara tepat, efisien. dan akuntabel.
“Kemudian, menyusun surat edaran sekretaris daerah dalam rangka percepatan penyerapan belanja, memprioritaskan pencairan anggaran terhadap kegiatan-kegiatan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, serta melakukan percepatan pengadaan barang dan jasa secara transparan, akuntabel, dan mengoptimalkan pelelangan secara elektronik,” pungkasnya. her