BANJARMASIN – Kapal KRI Layang 635 milik TNI Angkatan Laut pembawa Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, akhirnya tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut mengedukasi cinta bangga paham rupiah, kas keliling, dan program sosial Bank Indonesia ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T), yakni Pulau Kerasian, Kerayaan, Marabatuan, dan Pulau Karadapan Kabupaten Kotabaru pada 10 hingga 16 Oktober 2023.
“Kita semua tahu bahwa uang Rupiah adalah elemen penting yang kita gunakan untuk berbagai transaksi. Untuk itu, ketersediaan uang Rupiah harus terus di jaga. Tidak hanya di daerah perkotaan bahkan juga hingga di daerah terluar,” ujar Kepala Perwakilan Bank Kalsel Indonesia Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo usai menerima Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel di Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin, Senin (16/10).
Di Kalimantan Selatan sendiri, lanjut dia, ada beberapa daerah yang dari segi geografis sangat jauh jaraknya dari ibu kota provinsi, misalnya Pulau Kerayaan, Maradapan, Marabatuan, dan Kerayaan.
“Hari ini kita dengan bangga ingin bicara tentang sebuah inisiatif luar biasa yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel bekerja sama dengan TNI AL. Inisiatif ini diberi nama Ekspedisi Rupiah Berdaulat. Ekspedisi ini tentunya merupakan upaya nyata untuk memenuhi kebutuhan Rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi yang layak edar,” jelasnya.
Ia menyebutkan, program ini juga merupakan bagian dari kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI AL yang dilakukan di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 10 Oktober 2023, Ekspedisi Rupiah Berdaulat memulai perjalanannya dengan pelepasan keberangkatan oleh Komandan Lanal Kotabaru Letkol Laut Hapsoro dan Robi Ariadi dari Bank Indonesia di Kotabaru.
Kegiatan yang berlangung menggunakan KRI Layang 635 ini berlayar hingga 16 Oktober dengan menuju empat pulau terluar di Kalsel, yaitu Kerasian, Maradapan, Marabatuan dan Kerayaan hingga kembali ke Banjarmasin.
Di pulau-pulau ini, tim melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya menyelenggarakan kegiatan kas keliling untuk penukaran uang Rupiah.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengganti uang-uang lusuh yang beredar di masyarakat Pulau Kerasian, Marabatuan, Maradapan, dan Kerayaan.
“ Mereka tentunya memiliki akses keuangan yang lebih sulit jika dibandingkan dengan di kota. Kami sangat terkesan dengan antusias masyarakat di sana. Modal kerja sebanyak Rp 3 miliar telah berhasil terserap melalui kegiatan ini. Selain itu, tim juga memberikan edukasi mengenai Cinta Bangga Paham Rupiah kepada Aparat Desa dan Masyarakat di Pulau Kerasian Desa Kerasian, Pulau Marabatuan Desa Marabatuan, Pulau Maradapan Desa Tanjung Nyiur dan Pulau Kerayaan Desa Kerayaan Utara,” ujarnya.
Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang mata uang Rupiah, seperti memperlakukannya dengan baik, menggunakan dalam setiap transaksi, dan tentunya berbelanja dengan bijak.
Tidak hanya itu, lanjutnya, tim ekspedisi Rupiah Berdaulat tidak lupa memberikan bantuan kepada SDN Rusung Raya di Pulau Kerayaan berupa alat-alat olahraga dan kesenian. “Ini adalah komitmen kami untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil,” ucapnya..
Diharapkan, dengan bantuan tersebut dapat membantu sekolah dalam proses belajar mengajar.
“Ekspedisi ini telah melibatkan masyarakat dan aparat desa dalam jumlah yang signifikan. Kita berharap ekspedisi ini memberikan manfaat besar bagi mereka, dan tidak lupa terima kasih banyak dari kami untuk TNI AL, Lanal Kotabaru dan Lanal Banjarmasin atas dukungan, bantuan, dan kerja samanya, hingga Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini berjalan dengan sukses dan lancar. Mari kita terus mendukung upaya positif ini bersama-sama melayani masyarakat yang ada di seluruh wilayah NKRI,” pungkasnya. rds