Salah satu masalah kesehatan yang ditandai dengan demam adalah demam tifoid. Jangan sampai keliru, berikut perbedaan demam biasa dan demam tifoid yang perlu Anda pahami.
Demam jadi salah satu masalah kesehatan yang kerap menyerang anak. Demam bisa juga jadi pertanda ada gangguan kesehatan lain yang tengah diderita anak.
Ketua pencegahan infeksi dan kontrol di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Prayitno mengatakan sangat mudah membedakan demam tifoid dengan demam biasa. Hal ini biasanya ditandai dengan lama waktu demam yang diderita anak tersebut.
“Hal yang paling mudah itu lama waktu demam. Kalau masih kurang dari satu minggu berarti demam biasa, tapi kalau demamnya lama bawa segera ke rumah sakit karena bisa dipastikan demam tifoid,” kata Ari dalam diskusi yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tentang demam tifoid, beberapa waktu lalu.
Untuk lebih jelasnya berikut beda demam tifoid dan demam biasa:
1. Lama waktu demam
Demam biasa akan sembuh dalam jangka waktu kurang dari satu pekan. Sementara demam tifoid bisa berlangsung cukup lama.
“Jika anak demam sudah lebih dari enam hari, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengecekan,” kata Ari
2. Muncul gejala di saluran cerna
Demam biasa memang kerap disertai gejala seperti flu, batuk, sakit kepala, dan pilek. Sementara demam tifoid gejalanya lebih kompleks dan lebih banyak berhubungan dengan saluran pencernaan.
Gejala-gejala yang muncul itu mulai dari mencret atau bahkan susah buang air besar, muntah, dan mual. Jika anak demam lebih dari seminggu disertai gejala di saluran pencernaan bisa dipastikan mengalami demam tifoid.
3. Susah makan
Jika anak susah makan, dan demam lebih dari satu pekan segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengecekan.
“Selain gejala-gejala tersebut, jika anak sering jajan di luar dengan makanan yang kurang steril, ada kemungkinan memang dia tertular tifoid, makanya harus benar-benar dijaga apa yang masuk ke mulut anak,” katanya.web