BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalimantan Selatan Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH melakukan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktulisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan tema Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di Marabahan, Senin (27/11).
Menurutnya, Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa di Nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara universal. Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus di pedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, di tengah kemajemukan bangsa Indonesia, tentu bukan suatu hal yang mudah bagi para pendiri bangsa merumuskan, menyepakati, menetapkan, hingga mengesahkan Pancasila yang digagas oleh Bung Karno sebagai dasar negara.
Namun dengan niat luhur dan mengesampingkan kepentingan kelompok, agama maupun golongan, akhirnya pada 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tertuang di dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Pancasila sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa yang berintikan semangat gotong royong di atas keberagaman yang harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari,” kata Karlie.
Namun, lanut dia, harus di akui implementasi nilai-nilai dasar, instrumental dan nilai praktis Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, masih jauh dari yang diharapkan bersama.
Sementara, Staf Ahli DPRD Kalsel H Puar Junaidi SSos selaku narasumber mengatakan, salah satu nilai luhur budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila adalah semangat gotong-royong.
“Semangat gotong royong tercermin dari sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, yang tentunya menjadi modal bersama bangsa untuk bersatu dalam tindakan menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, kata Puar, ajaran tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mulai memudar dalam masyarakat.
“Namun, masyarakat merindukan ajaran tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila untuk kembali di ajarkan,” katanya.
Menurutnya, untuk menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi.
Ia menambahkan, memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila pada bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, serta mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain.
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” pungkas Puar. rds