BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng 13 Lembaga Pemantau Pemilu Tahun 2024.
Menurut Anggota Bawaslu Kalsel Muhammad Radini SH MH, bawaslu merupakan mitra startegis bagi masyarakat dalam budaya partisipatif, salah satunya dengan menghadirkan lembaga pemantau pemilu.
“Tugasnya mereka ikut memantau pemilu. Tergantung apakah tahapan kampanye hingga masa tenang atau perhitungan suara,” ujarnya usai penutupan Rapat Koordinasi Pengawasan dan pencegahan pelanggaran tahapan pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024 di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Rabu (31/1) malam.
Ia menyebutkan, lembaga pemantau pemilu menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan partisipasi pengawasan. “Kalau masyarakat melakukan pemantauan, tentu dapat menjadikan pemilu yang berkualitas,” katanya.
Sementara, Perwakilan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Kalsel Gauthama Arthadiva mengaku gembira bisa menjadi pemantau pemilu independen bersama Bawaslu Kalsel.
“Tugas kita nanti ikut memantau pelaksanaan pemilu sejak awal hingga akhir perhitungan,” ujarnya.
Ada pun 13 Lembaga Pemantau Pemilu Tahun 2024, yakni Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Kalsel, Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalsel, Badan Koordinasi Lentera Studi Pemuda Indonesia (BKLSPI) Kalsel, dan Bakal Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (BPD KMHDI) Kalsel.
Selain itu, Lembaga Studi Visi Nusantara (LS VINUS) Kalsel, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam ( Badki HMI) Kalsel-Teng, Korps HMI-WATI Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (KOHATI Bakdo HMI) Kalsel, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kalsel.
Kemudian, Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Kalsel, Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kalsel, Badan Koordinasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Badko IMM) Kalsel, Forum Demokrasi Milineal (FDM) Kalsel, dan Jaringan Masyarakat Pemantau Pemilu (JMPP) Kalsel. rds