BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial yang didominasi musibah kebakaran pemukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan selama Januari-Februari 2024 ditaksir mencapai Rp15,336 miliar.
“Dari kerugian bencana sosial sekitar Rp15,336 miliar itu terbesar dialami Kota Banjarmasin mencapai Rp5,350 miliar,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Kamis (7/3).
Selain itu, kata Madi (sapaan akrabnya), Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sekitar Rp2,835 miliar, Kabupaten Kotabaru ditaksir Rp1,9 miliar, Kabupaten Banjar sekitar bRp1,1 miliar dan Kabupaten Tabalong Rp820 juta.
Kemudian, Kabupaten Barito Kuala (Batola) sebesar Rp600 juta, Kota Banjarbaru Rp550 juta, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rp500 juta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Rp460 juta dan Kabupaten Tapin Rp451 juta.
Selanjutnya, Kabupaten Tanah Laut (Tala) Rp450 juta, Kabupaten Balangan Rp320 juta, sementara itu Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bencana kebakaran nihil.
Ketika ditanya frekuensi bencana sosial di Kalsel selama Januari-Februari 2024, Madi menyebutkan telah terjadi 39 bencana sosial di Kalsel terdiri dari 38 kali bencana kebakaran pemukiman penduduk dan satu kali bencana kecelakaan perahu.
Menurut dia, dari 38 kali bencana kebakaran pemukiman tersebut, terbanyak di Kabupaten Banjar enam kali, masing-masing empat kali di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Balangan.
Selain itu, masing-masing tiga kali di Kabupaten Kotabaru, Tanah Laut (Tala), Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tabalong dan masing-masing dua kali di Kabupaten Tapin, HST, HSU dan Kabupaten Tanbu dan satu kecelakaan perahu di Kabupaten Tala.
Akibat bencana sosial tersebut menyebabkan 105 kepala keluarga (KK) atau 338 jiwa kehilangan tempat tinggal dan satu orang meninggal dunia dari Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Selain itu, kata Madi, akibat bencana sosial selama dua bulan tahun 2024 tersebut menyebabkan 58 buah rumah penduduk mengalami rusak total, 94 buah rumah mengalami rusak berat dan 10 buah rumah mengalami kerusakan ringan.
Dalam kesempatan itu, Madi mengingatkan masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana baik bencana alam maupu bencana sosial hendaknya meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir resiko bencana. ani