BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana sosial yang didominasi musibah kebakaran pemukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan selama triwulan I (Januari-Maret) 2024 mencapai Rp20,946 miliar.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos di Banjarmasin, Senin (1/4) menyebutkan kerugian akibat bencana sosial tersebut terbesar dialami Kota Banjarmasin mencapai Rp7,550 miliar.
Selain itu, kata Madi (sapaan akrabnya), Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mencapai Rp2,985 miliar, Kabupaten Banjar Rp1,970 miliar, Kabupaten Kotabaru Rp1,945 miliar, Kota Banjarbaru Rp1,525 miliar dan Kabupaten Balangan Rp1,125 miliar.
Selanjutnya, Kabupaten Barito Kuala (Batola) Rp834 juta, Tabalong Rp820 juta, Hulu Sungai Tengah (HST) Rp560 juta, Hulu Sungai Utara (HSU) Rp530 juta, Tanah Laut (Tala) Rp500 juta, Tapin Rp451 juta dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Rp150 juta.
Ketika ditanya frekuensi bencana sosial di Kalsel, Madi menyebutkan selama triwulan I 2024 telah terjadi 64 kali bencana sosial terdiri dari musibah kebakaran pemukiman penduduk 63 kali dan kecelakaan perahu satu kali.
Menurut Madi, dari 63 kali bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel selama triwulan I 2024 terbanyak di Kota Banjarmasin 10 kali, Kabupaten Banjar sembilan kali, Kabupaten Balangan dan Kota Banjarbaru masing-masing tujuh kali.
Selain itu, Kabupaten Batola enam kali, Kabupaten Tala lima kali, Kabupaten Kotabaru empat kali, Kabupaten HST, HSU, Tabalong dan Kabupaten Tanbu masing-masing tiga kali, Kabupaten Tapin dua kali dan Kabupaten HSS satu kali.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel itu, katanya, sebanyak 161 kepala keluarga (KK) atau 526 jiwa kehilangan tempat tinggal dan satu orang meninggal dunia di Kabupaten Tanbu dan empat orang mengalami luka-luka.
Akibat bencana kebakaran pemukiman itu menyebabkan 86 buah rumah penduduk mengalami rusak total, 111 buah rumah rusak berat dan 26 buah rumah rusak ringan. ani