Banjarbaru — Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah yang merupakan Ketua Dewan Pengawas UPTD Badan Layanan Umum Daerah Balai Pengelolaan Air Minum (BLUD BPAM) Banjarbakula hadir dalam halalbihalal sekaligus Haul Syech Muhammad Arsyad Al-Banjary (Datu Kelampayan) ke-218 di Jalan Pinus II, Kota Banjarbaru, Rabu (24/4/2024).
Sejak pagi, rombongan jemaah kaum perempuan mulai berdatangan dengan menggunakan mobil angkot Suzuki Carry 1980 itu. Menyambut para jemaah kaum perempuan, pukulan tarbang menggema dengan syair-syair Shalawat Burdah dalam memanjatkan puji ke hadirat junjungan Nabi Muhammad SAW.
Ditengah curah hujan, ibu-ibu bersama anaknya nampak hadir. Terlihat juga kaum laki-laki juga memadati tempat acara di kawasan hutan pinus tersebut.
Pukul 10.00 Wita, istri Gubernur Kalimantan Selatan Paman Birin ini tiba di tempat acara.
Disambut ribuan jemaah yang berhadir, terlihat sederet ibu-ibu ingin bersalaman dengan Acil Odah.
Di depan mimbar, Acil Odah itu menyampaikan dalam sambutan, dirinya menyebut sosok tuan Guru Ahmad Sufian Al-Banjary merupakan penceramah kondang yang selalu membuat cerita para jemaah.
“Kita hormati tuan guru Haji Sufian yang kita kenal sebagai penceramah kondang. Selalu membuat kita ceria dan tertawa sepanjang ceramahnya,” ungkap Acil Odah, tersenyum
Acil Odah pun juga memberikan penghormatan kepada Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir yang selama ini memimpin dengan baik, sigap ketika ada masalah dan upaya dalam mengatasinya.
“Luar biasa Pak Berty ini, bukan sekadar promosi. Tetapi kesungguhan dan kreativitasnya dalam mengelola BPAM Banjarbakula. Ada banyak sekali kemajuan dalam pengelolaannya itu,” ujarnya.
Kendatipun, Acil Odah menyinggung soal masalah pipa yang bocor dialami BPAM Banjarbakula. Menurutnya, lembaga yang dipimpin Berty Nakir ini sudah dapat mengatasi sejak kemarin diperbaiki.
Acil Odah mengatakan, hambatan suplai air bersih yang dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan karena akibat faktor alam. Cuaca yang cukup ekstrim, mulai dari kasus gempa maka berdampak ke pipa yang dinilainya sudah rongsok sejak zaman dahulu.
“Meskipun ada sandungan kemacetan suplai air kemarin. Dengan sigapnya, Bapak Berty dan timnya sudah mengatasinya, bahkan juga cepat menyalurkan pipa tanki ke masyarakat,” terangnya.
Lantas, Acil Odah mengapresiasi lembaga BPAM Banjarbakula. Kemudian, ia berterima kasih atas kehadiran warga Kalsel ke acara Halalbihalal ini.
“Ulun (saya) hormati para hadirin dengan ikhlas dan berbahagia datang ke acara mulia ini. Jujur ulun sampai merinding, melihat banyaknya bubuhan pian datang ke sini,” ungkap Acil Odah, terharu.
Terlihat sejumlah jemaah nampak membludak di tempat acara. Walau hujan, mereka nampak bertahan hingga selesai. Acil Odah pun turut senang.
“Dengan sabar menghadiri acara, bahkan diguyur hujan sekalipun. Mudah-mudahan, hujan ini pertanda rahmat dari Allah,” harap Acil Odah untuk warga Kalsel.
Adapun Kepala Dinas PUPR Kalimantan Selatan, Ahmad Solhan mengapresiasi kepada Ketua Dewan Pengawas BPAM Banjarbakula, Hj Raudatul Jannah (Acil Odah) yang selama ini membina, serta mewarat lembaga yang dicintai ini.
“Mengapresiasi setinggi-tingginyakepada Dewan Pengawas BPAM Banjarbakula. Dalam hal itu, Acil Odah yang selalu membina dan membimbing lembaga ini jadi baik,” kata Solhan.
Lalu, Solhan mengatakan tujuan acara Halal Bi Halal ini menjadi wadah silahturahmi antar warga Kalsel yang berkumpul di sini. Ia berharap, lewat adanya tausyiah dan kebersamaan warga maka jadi manfaat ke depannya.
Selanjutnya diisi oleh penceramah yakni Tuan Guru H. Ahmad Sufian Al-Banjary. Menggunakan peci berwarna putih, ia menyampaikan dakwah bahwasanya ada 3 perkara jika manusia ingin menghapus dosa.
“Pertama, jadi orang jangan pemarah. Kedua, miskin tidak sombong dan terakhir, kaya tidak pelit. Itulah ciri-ciri manusia terhindari dari dosa yang dibenci Allah,” papar Guru Sufian.
Guru Sufian mengatakan, salah satunya penghapus dosa adalah menyambung silahturahmi ke sesama manusia. Lewat acara ini, menurutnya mampu menghapus dosa-dosa dan menghindari sifat yang tercela, tentu saja jauh dari nilai-nilai islam.
“Jangan ada penyakit batin. Sedikit-sedikit cepat marah, lalu bertingkah sombong atau pelit dengan sesama. Itu tanda-tanda orang tidak beriman dan penuh dosa,” tegasnya.
Sang guru agama Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin itu mengambil contoh lagi. Guru Sufian bercerita, sepulang dari umroh banyak sekali tetangga berdatangan, namun ada saja yang bersifat buruk dalam menilai seseorangnya.
“Orang membagikan hadiah ke warga dinilai sombong, dinilai riya dan sebagai. Itu memiliki hati yang dengki saat melihat orang maju dan sukses,” ungkap sang penceramah kondang asal Alabio itu.
Sepanjang ceramah, Guru Sufian banyak mengambil contoh sebagai bahan dakwahnya. Tidak terlepas bahan lelucon diselipkan dalam isi dakwahnya tersebut.
Gelak tawa dan senyum terpancar di wajah Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra; Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Sulkan; Direktur Utama PT Air Minum Intan Banjar Syaiful Anwar dan sebagainya. (mr/Adpim)