BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor ingatkan pentingnya literasi keuangan bagi para ibu dan wanita di Kalsel. Hal tersebut disampaikan gubernur yang akrab di sapa Paman Birin pada saat membuka acara Women’s Talk: Wanita Cerdas Keuangan, Ciptakan Keluarga Sejahtera, yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, di Hotel Galaxy Banjarmasin, akhir pekan lalu.
“Literasi keuangan sangat penting, sehingga dengan terliterasi seorang wanita di bidang finansial, ia dapat menanamkan nilai pengelolaan uang yang bertanggung jawab pada keluarganya, dan dapat mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tangguh dan mandiri secara finansial,” ujar Paman Birin.
Di hadapan 380 peserta seminar yang seluruhnya adalah wanita, Paman Birin memyampaikan apresiasinya terhadap peran seorang wanita dalam keluarga.
“Saya merasa salut dengan kemampuan wanita dalam mengemban berbagai peran dalam satu waktu. Sebagai istri, ibu, berkarir di tempat kerja atau merintis usaha hingga aktif di berbagai organisasi,” sampai Paman Birin.
Lebih lanjut Paman Birin juga mengatakan, bahwa kemampuan seorang wanita terhebat adalah mendidik anak-anak.
“Bung Hatta pernah berucap ‘Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Jika kamu mendidik satu wanita, maka kamu mendidik satu generasi’ “.
Paman Birin juga mengapresiasi OJK selaku penyelenggara, yang menjadikan wanita sebagai sasaran prioritas literasi keuangan.
“Apresiasi saya kepada OJK yang menjadikan wanita sebagai sasaran prioritas literasi keuangan. Mengingat di tahun 2022 untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan wanita lebih tinggi dibanding laki-laki, yaitu 50,33%,” ujar Paman Birin.
Di tengah maraknya kasus kejahatan finansial seperti pinjaman online (pinjol) ilegal, Paman Birin mengharapkan wanita di Banua Kalsel dapat turut berperan untuk memerangi hal tersebut.
“Selain pemerintah dan aparat penegak hukum, saya tentunya berharap para wanita dapat menguatkan perannya yang mulia di lingkup keluarga. Tanamkan nilai-nilai pengelolaan uang dan keputusan finansial yang bertanggung jawab. Karena edukasi terbaik dimulai dari lingkungan keluarga,” pesan Paman Birin.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, dalam laporannya menyampaikan bahwa tiga jenis modus scam atau penipuan finansial yang marak terjadi di Kalsel adalah arisan online sistem menurun, pinjol ilegal dan gesek tunai atau gestun paylater.
Oleh karena itu melalui kegiatan ini, diharapkan para wanita dapat meningkatkan literasi keuangan.
“Penting bagi wanita memainkan peran aktif dalam perencanaan keuangan keluarga, berinvestasi dan mencari cara untuk mengamankan masa depan finansial. Jangan sampai karena kurangnya literasi, keluarga menjadi korban oknum tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan pribadi dengan berbagai penawaran jasa keuangan ilegal yang merugikan,” pesannya.
Masih dalam rangka bulan inklusi keuangan, selain 380 orang wanita dari berbagai organisasi wanita dan sosial masyarakat yang berhadir secara langsung, setidaknya 1000 wanita lainnya juga mengikuti kegiatan ini secara daring melalui zoom.
Mendatangkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, kegiatan ini diisi dengan edukasi terkait finansial dan manajerial keuangan keluarga dan individu.
Juga berhadir dan memberikan paparan, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah Sahbirin. adp