RANTAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin melakukan studi tiru ke Kota Batam untuk berdiskusi terkait forum pembaruan kebangsaan di masing-masing daerah, Rabu (24/7).
Pada studi tiru ini, Rombongan Pj Bupati Tapin M Syarifuddin MPd, Ketua DPRD H Yamani SAK MM, Sekretaris Daerah Dr H Sufiansyah MAP dan pimpinan SOPD di sambut Forum Pembauran Kebangsaan Kota Batam di ruang kantor Walikota Batam.
Kunjungan Forkopimda Tapin dan FPK Tapin ke Kota Industri ini dikarenakan FPK Kota Batam sudah sangat maju dalam pembinaan kehidupan dengan berbagai macam suku bangsa. Diketahui, ada 85 suku di Kota Batam dan mereka hidup dengan rukun dan damai.
“Informasi ini yang ingin kita dapatkan, sehingga bisa kita terapkan di Kabupaten Tapin. Banyak masukan-masukan dan informasi bagaimana forum pembauran kebangsaan agar dapat menciptakan kehidupan yang rukun dan damai,” ujar pj bupati.
Ia mengaku banyak mendapat masukan dalam kaji tiru ini, seperti bagaimana harus menyelesaikan setiap permasalahan melalui pendekatan-pendekatan bermusyawarah, dengan mengutamakan kearifan-kearifan lokal di daerah.
Sementara, Ketua DPRD Tapin H Yamani SAK MM menambahkan, kunjungan kaji tiru ini untuk melihat secara langsung tingkat kerukunan Kota Batam yang dikenal sebagai kota dengan tingkat toleransi yang tinggi.
Menurutnya, toleransi di Kota Batam dengan berbagai macam suku bangsa yang hidup dengan harmonis harus di tiru oleh sejumlah elemen yang ada di Tapin, guna memupuk rasa persatuan antarsatu sama lain sesuai dengan empat pilar kebangsaan yang berlandaskan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
“Mudah-mudahan hasil kunjungan ini bisa di implementasikan dan di sosialisasikan di Kabupaten Tapin, sehingga FPK Tapin dapat senantiasa menjaga kerukunan dan kekondusifan antarsuku, agama dan ras yang ada di Kabupaten Tapin, katanya. her