
RANTAU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin melalui Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Isharwanto melakukan penanaman Serentak Agroforestry Tanaman Pangan (Padi Lahan Kering dan MPTS) di KT Lestari, Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Selasa (4/2).
Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu dari lokasi kegiatan penanaman serentak yang dilakukan di enam provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Nusantara Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Pada penanaman padi lahan kering ini berjenis situ bagendit, kemudian tanaman MPTS sebanyak 1000 pohon seperti durian 250 pohon, mangga 250 pohon, alpukat 250 pohon, jambu kristal 150 pohon dan pampakin 100 pohon.
Penanaman serentak dimulai, Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal Fitri didampingi Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, H Isharwanto dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemda Tapin, H Zainal Abidin melalui penanaman tegalan secara tradisional.
Gubernur Kalsel, H Muhidin melalui Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Isharwanto menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian atas perhatian dan komitmen yang luar biasa dalam mendukung program ketahanan pangan.
Menurut Isharwanto, ketahanan pangan diwujudkan melalui pendekatan inovatif yang mengintegrasikan sektor pertanian dan kehutanan secara berkelanjutan di Provinsi Kalsel sangatlah baik ke depan.
Kegiatan penanaman serentak penanaman padi lahan kering yang dipadukan dengan tanaman produktif kehutanan merupakan terobosan yang sangat tepat.
Pendekatan ini, sebut Isharwanto, tidak hanya menjawab tantangan ketahanan pangan, tetapi juga sekaligus memperhatikan aspek pemberdayaan petani dan masyarakat.
“Apalagi Kalsel memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian dan kehutanan sehingga melalui program-program ketahanan pangan yang terintegrasi, diharapkan kedua sektor tersebut dapat berjalan beriringan,” ungkap Isharwanto.
Seiring waktu, dia ingin saling menguatkan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan juga berharap kegiatan ini dapat menjadi model yang akan menginspirasi, memberdayakan masyarakat sekitar hutan.
Selain itu, sebutnya, diharapkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani, tentu juga pada saat yang sama menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal Fitri menjelaskan bahwa menanam di kawasan hutan yang disebut Perhutanan Sosial dan target Kalsel itu sekitar 600 hektare yang terdiri dari buah-buahan dan tanaman pangan.
“Penanaman pangan itu jenis bibit padi Gogo dengan varietas Situ Bagendit dan hal itu merupakan program yang bekerjasama Kementrian Kehutanan dan Kementerian Pertanian kepada pemerintah daerah yaitu Pemprov Kalsel dan Kabupaten Tapin dalam rangka mendukung swasembada pangan,” tegas Fahrizal.
Secara nasional, Fahrizal menyebut sudah disiapkan sekitar 1,1 juta hektar sehingga program ini sangat berdampak besar dalam ketahanan pangan.
Dia menegaskan, program ini tidak membuka lahan baru tetapi lahan yang sudah tidak difungsikan maka direvitalisasi kembali dengan penanamn tersebut.
Fahrizal menilai, program dari penanaman ini sangat baik untuk mengisi lahan-lahan yang kritis atau tidak terpakai selama ini menjadi berguna dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kita berharap swasembada pangan tercapai dan kedua, berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan petani sekitar,” tandasnya.mr/adpim/ani