BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin meresmikan Gedung Rektorat Baru Universitas Borneo Lestari (UBL) yang berlokasi di Jalan Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat, Sei Besar, Kota Banjarbaru, Rabu (5/11).
Peresmian Rektorat UBL tersebut ditandai penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Gubernur H Muhidin disaksikan jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa serta sejumlah pejabat pemerintah daerah.
Tampak hadir Kepala LLDIKTI XI Kalimantan, Dr Muhammad Akbar, Ketua DPRD Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, Plt Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Dr HM Muslim dan Kepala Dinkes Kalsel, dr H Diauddin.
Kampus yang disebut juga dengan Borles ini memiliki Program Studi (Prodi) sebanyak 10 jurusan. Adapun jumlah peserta didik sekitar 2.090 mahasiswa dan 90 pengajar/dosen.
Gubernur Kalsel, H Muhidin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas berdirinya gedung baru, karena lewat kampus ini, generasi muda Kalimantan Selatan akan diisi oleh orang-orang hebat yang berkontribusi untuk bangsa dan negara.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel mengucapkan selamat dan sukses kepada Keluarga Besar Universitas Borneo Lestari atas selesainya hingga resminya gedung ini,” ucapnya.
Peresmian gedung ini bukan hanya bangunan fisik yang megah saja, sebut Muhidin, tetapi juga simbol kemajuan semangat dalam dunia pendidikan.
Menurut Muhidin, pembangunan gedung rektorat tersebut mencerminkan komitmen dunia pendidikan di Kalimantan Selatan untuk terus maju dan berkembang dan berharap keberadaan kampus ini dapat memperkuat kontribusi nyata bagi peningkatan sumber daya manusia di daerah.
“Saya berbangga hati adanya bangunan baru Universitas Borneo Lestari ini memberikan kontribusi yang baik, terutama para pengajar maupun mahasiswa dan kampus ini telah mengabdikan prestasi-prestasi,” tambahnya.
Gubernur mengapresiasi perkembangan Universitas Borneo Lestari yang terus menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi akademik maupun jumlah mahasiswa.
“Kita bangga punya kampus ini, luar biasa sekali baik dari pengajar maupun mahasiswanya. Mahasiswanya juga meningkat terus, saya berpesan tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya hingga nanti keluar dapat mengabdi untuk bangsa dan negara,” pungkasnya.
Ketua Yayasan Borneo Lestari, Drs H Akhmad Yanie menyampaikan bahwa Gedung Rektorat UBL merupakan proyek pembangunan terbesar yang pernah dilakukan yayasan.
“Peresmian Gedung Rektorat UBL ini adalah pembangunan gedung terbesar baik dari segi luas, bangunan ini mencapai sekitar 1.200 meter persegi per lantai atau total 3.600 meter persegi. Dari sisi anggaran, kami juga memerlukan perhatian untuk terus meningkatkan kualitas bangunan ini,” ujar Akhmad Yanie.
Selain gedung rektorat, Yanie juga menjelaskan adanya pembangunan Laboratorium Terpadu yang cukup luas dan mampu menampung seluruh mahasiswa. Saat ini, UBL memiliki tiga fakultas dengan sepuluh program studi aktif.
“Sejak berdiri pada tahun 2013, program studi yang paling diminati adalah Farmasi, dengan jumlah mahasiswa mencapai 957 orang,” jelasnya.
Ia pun berharap keberadaan gedung baru ini dapat menjadi sumber semangat bagi sivitas akademika Universitas Borneo Lestari.
“Kami berharap dengan adanya gedung ini, semangat para dosen dan mahasiswa semakin meningkat sehingga prestasi universitas dapat terus berkembang ke depan,” tandasnya.
Gedung rektorat yang baru diresmikan ini diharapkan menjadi pusat pelayanan akademik dan administrasi yang lebih representatif, sekaligus memperkuat tata kelola universitas menuju kampus yang modern dan ramah lingkungan.
Diketahui bahwa Universitas Borneo Lestari (UNBL) berdiri pada tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Nomor 383/E/O/2022, sebagai bentuk penggabungan STIKES Borneo Lestari Banjarbaru yang berdiri tanggal 13 September 2013. mr/adpim/ani







