BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin disaksikan pengasuh dan santri menadatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya Masjid Raudhatussyar’ie di Jalan Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat, Sei Besar, Kota Banjarbaru, Rabu (5/11).
Ketika tiba di Ponpes itu, Gubernur H Muhidin bersama rombongan disambut antusias oleh para santri dan pengasuh Pondok Pesantren Panti Asuhan Raudhatun Nasyiin.
Turut mendampingi Gubernur H Muhidin antara lain Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Dr HM Muslim, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Kalsel H Berkatullah dan Plt Kepala Biro Kesra Setdaprov Kalsel H Fahrurazi.
Peresmian masjid yang berdiri di lingkungan pesanten ini ditandai penandatanganan prasasti oleh Gubernur H Muhidin dan masjid ini menampung ratusan santri yatim dan dhuafa.
Gubernur Kalsel, H Muhidin menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap upaya pondok pesantren dalam membina generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak.
“Saya merasa bangga bisa hadir di tengah-tengah para santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Raudhatun Nasyi’in dan masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga simbol kebersamaan dan keimanan kita dalam membentuk generasi yang berakhlak dan cinta ilmu,” kata Gubernur H Muhidin.
Muhidin menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan akan terus mendukung lembaga pendidikan keagamaan yang berperan penting dalam membina karakter anak bangsa di banua.
“Santri-santri di sini adalah harapan kita semua dan mereka bukan hanya calon pemimpin masa depan, tetapi juga penjaga moral dan akhlak bangsa. Pemerintah akan terus berupaya memberikan perhatian, agar pesantren seperti ini bisa terus berkembang dan mandiri,” ungkapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatun Nasyi’in, Ustadz Hendry Admaja menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran orang nomor satu di Kalimantan Selatan itu.
“Terima kasih banyak kepada Bapak Gubernur H Muhidin yang telah berkenan hadir dan menandatangani prasasti peresmian Masjid Raudhatussyar’ie. Kehadiran beliau menjadi bukti bahwa pemimpin tidak hanya peduli pada pembangunan duniawi, tetapi juga memperhatikan urusan akhirat,” ujar Ustadz Hendry.
Hendry menambahkan, masjid dan pesantren ini menjadi tempat pembinaan bagi 280 santri yatim dan dhuafa yang seluruh biaya pendidikannya ditanggung secara gratis hingga ke jenjang kuliah.
Selain pendidikan agama dan formal, para santri juga dibekali keterampilan hidup seperti pelatihan berdagang, koperasi hingga pengolahan bioblock untuk menyiapkan mereka menjadi mandiri.
“Insya Allah, di sini para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga diberi bekal keterampilan untuk masa depan mereka,” jelasnya.
Ustadz Hendry juga mendoakan agar Gubernur H Muhidin senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam memimpin Kalimantan Selatan.
“Kami mendoakan semoga beliau selalu sehat, panjang umur dan semoga Kalimantan Selatan terus mendapatkan keberkahan serta menjadi daerah yang lebih baik ke depannya,” tuturnya.
Peresmian Masjid Raudhatussyar’ie ini menjadi momentum yang sarat makna. Di tengah kesederhanaan, hadirnya Gubernur H Muhidin memberi semangat baru bagi para santri dan masyarakat sekitar bahwa pembangunan manusia seutuhnya baik dunia maupun akhirat adalah bagian penting dari misi pemerintahan yang berkeadilan dan berkeberkahan. adp/ani







