Penulis Asma Nadia merasa keberatan dengan judul film Air Mata di Ujung Sajadah. Sebab, menurutnya judul film tersebut memiliki kemiripan dengan novelnya.
Sebelum jumpa pers, Asma Nadia telah dua kali meminta produser film Air Mata di Ujung Sajadah untuk mengklarifikasi. Sayangnya permintaan itu tidak direspon oleh pihak pembuat film.
Padahal ia ingin menyelesaikan masalah kemiripan film Air Mata di Ujung Sajadah, dengan novelnya itu secara kekeluargaan. Namun, pihak pembuat film seolah-olah mengabaikan permintaannya.
Asma Nadia Keberatan soal Kemiripan Judul Film Air Mata di Ujung Sajadah dan Novelnya
“Saya telah mengirimkan surat permintaan klarifikasi sejak Kamis lalu sebagai bentuk iktikad baik saya, dalam menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan,”ujar Asma Nadia dalam konferensi pers di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
“Namun pihak terkait tidak memberi respons seperti yang diminta sampai batas waktu yang ditentukan,” sambung dia.
Selain itu, Asma juga menegaskan, keputusan untuk buka suara soal adanya masalah kemiripan film Air Mata di Ujung Sajadah, dengan novel karyanya. Tentunya sebuah, tindakan nyata untuk melindungi hak-hak penulis.
Menurutnya, seharusnya pembuat film harus menghargai juga jerih payah, serta perjuangan para penulis dalam melahirkan karya-karyanya.
“Langkah- langkah kedepannya, saya ingin menegaskan karya, hasil jerih payah, dan seluruh kreasi kata dari teman-teman penulis akan terus dihargai, dilindungi, dan tidak disepelekan hanya dengan sedikit modifikasi,” jelas Asma.
“Seseorang membutuhkan proses panjang untuk menemukan ide atau judul menurutnya sempurna. Maka dari itu, penting hak-hak tersebut dilindungi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Ana Sofia Yuking selaku kuasa hukum Asma Nadia menghimbau produser film Air Mata di Ujung Sajadah dapat menghubungi kliennya.
Sebab, sejauh ini kliennya telah menghubungi bersangkutan, namun tidak direspon. Sehingga, ia berharap adanya itikad baik dari produser film tersebut.
“Kami menghimbau produser, klien kami sudah menghubungi secara kekeluargaan, sudah mengirimkan surat klarifikasi secara resmi.
Namun sampai hari ini, tidak ada respon dari pihak pembuat film Air Mata di Ujung Sajadah,”ungkapnya.
“Mohon untuk menanggapi surat kami kirimkan, bisa mengklarifikasi atas masalah yang kami duga ada indikasi pelanggaran hak cipta,” tutur Ana Sofia Yuking.
Sebagaimana diketahui, Air Mata di Ujung Sajadah merupakan film drama keluarga yang tayang perdana pada 7 September 2023, dibintangi Titi Kamal hingga Fedi Nuril.
Film besutan Beehave Pictures dan Multi Buana Kreasindo Production, berkisah tentang konflik batin dua pasangan suami istri yang memperebutkan satu anak yang sama.
Sementara novel Cinta di Ujung Sajadah buatan Asma Nadia sudah diterbitkan sejak 2008 oleh Lingkar Pena Publishing. Secara garis besar, Nadia dalam bukunya mengangkat cerita tentang keresahan anak perempuan yang merindukan sang ibu kandung, setelah terpaksa tinggal bersama ayah dan istri barunya.