HULU SUNGAI TENGAH – Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) berharap agar hujan segera turun. Pasalnya, Senin (30/10), persawahan di Bumi Murakata hingga kini masih ada yang kering, sehingga sulit untuk bercocok tanam.
“Semestinya Oktober sudah turun hujan dan mulai turun ke sawah untuk bercocok tanam,” ujar warga Desa Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa, Mohammad Ilmi Muhran (64).
Ia berharap pada November mendatang sudah mulai masuk musim hujan agar bisa mulai menanam padi di sawah, karena warga tani juga sudah menyiapkan anakan padi.
Menurutnya, jika menanam anakan padi pada Desember bisa kelewat umurnya, sehingga perkembangan tanaman padi tersebut menjadi kurang bagus.
Ia mengaku dalam beberapa hari terakhir memang ada turun hujan, tapi belum mengairi sawah atau hanya sekedar membasahi tanah saja.
Muhran menyebutkan, penggunaan traktor untuk bajak sawah masih kurang efektif karena lahan masih kering.
Diketahui, Kabupaten HST merupakan salah satu sentra pertanian atau lumbung padi di Banua Anam (meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Kabupaten Tabalong), dan dapat membantu kebutuhan beras daerah tetangga seperti Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
HST juga pernah sebagai tuan rumah Pekan Nasional (Penas) Tani di Desa Aluan Basar, Kecamatan Batu Benawa. mb