Jumlah artis dan advokat Amerika Serikat yang menandatangani surat terbuka terus bertambah. Mereka mendesak Presiden Joe Biden melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, antara Hamas dan Israel.
Pada 23 Oktober, daftar tersebut hanya berisi 55 nama mulai dari Joaquin Phoenix, Hadid bersaudara, hingga Cate Blanchett. Kini, per 5 November, total sudah ada 268 artis dan advokat yang menandatangani surat terbuka tersebut.
Beberapa di antara nama baru tersebut ada Selena Gomez, Zayn Malik, Joe Alwyn, Omar Sy, Lupita Nyong’O, Kristen Dunst, Cynthia Nixon, Bradley Cooper, Ben Affleck, Jennifer Lopez, juga Adam Lambert.
Permintaan mereka masih sama, yakni mendesak Joe Biden, Kongres AS, dan seluruh pemimpin dunia untuk segera bergerak melakukan gencatan senjata di Gaza dan Israel.
“Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia, untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan – diakhirinya pemboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman,” tulis mereka dalam laman resmi surat itu.
“Setengah dari dua juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan lebih dari dua pertiganya adalah pengungsi dan keturunan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka,” lanjutnya. “Bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada mereka.”
“Kami percaya bahwa Amerika Serikat dapat memainkan peran diplomatik yang penting dalam mengakhiri penderitaan ini.” kata mereka.
Selain para artis dan advokat Hollywood itu, juru bicara UNICEF James Elder juga menyampaikan pesan kemanusiaan. Ia menyorot warga Jalur Gaza yang tidak memiliki pasokan makanan, air, listrik, dan obat-obatan akibat diputus oleh Israel.
Sementara itu, CNN pada Jumat (3/11) melaporkan Presiden Joe Biden dan sejumlah penasihat tingginya memperingatkan Israel bahwa negara itu akan semakin sulit mencapai tujuannya di Gaza seiring protes dunia semakin besar.
Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berangkat ke Israel pada Kamis (2/11) dengan tujuan meminta Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza.
CNN menyebut secara eksplisit dalam percakapan AS dengan Israel baru-baru ini, bahwa dukungan dunia yang berkurang akan memiliki dampak konsekuensi strategis pada agresi Israel Defense Forces melawan Hamas.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah memperingatkan pada Sabtu (4/11) terkait “malapetaka rumah sakit Gaza”.
Selain itu ia juga menyebut jumlah korban luka kini sekarat lantaran kekurangan sumber daya medis dan bahan bakar, seiring blokade yang dilakukan Israel terhadap Gaza.
Menteri Kesehatan Palestina dr. Mai Al-Kaila menyebut lebih dari 150 petugas kesehatan profesional di Gaza telah tewas. Selain itu ada 16 rumah sakit dan pusat kesehatan primer tak lagi berfungsi.
“Penembakan yang terus berlanjut oleh Israel di sekitar dan pintu masuk rumah sakit Gaza di utara bertujuan memaksa petugas medis meninggalkan pasien mereka dan rumah sakit,” kata Al-Kaila, seperti dikutip dari CNN.
“Ini adalah pembantaian yang luar biasa terhadap orang-orang yang terluka dan pasien.” lanjutnya.web