BANJARBARU – Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan terus bergerak guna meningkatkan populasi Sapi Bali yang telah berkembang di lokasi pusat pemurnian Sapi Bali di Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Hj Suparmi melalui Kasi Pembibitan Ternak Wahida Utami menyebutkan, saat ini populasi Sapi Bali di pusat pemurnian tersebut ada 3.600 ekor.
“Kita menginginkan setiap tahun ada peningkatan populasi Sapi Bali di pusat pemurnian yang telah ditetapkan sejak tahun 2015 itu sekitar 10 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan populasi Sapi Bali tersebut, antara lain memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada peternak agar mereka lebih bersemangat untuk berproduksi.
Selama dua tahun terakhir ini, kata Wahida, para peternak di pusat pemurnian Sapi Bali tersebut kurang semangat berproduksi, sehingga tidak mengalami peningkatan.
Menurutnya, guna menjaga kemurnian Sapi Bali tersebut, tidak diperkenankan sapi jenis lainnya digembalakan di lokasi pemurnian Sapi Bali tersebut.
Selain itu, untuk menjaga kemurnian Sapi Bali, sebagian besar atau 90 persen melalui insiminasi buatan (IB) dan hanya 10 persen melalui kawin pejantan.
“Dari hasil monitor dan pengawasan di lapangan terhadap Sapi Bali tersebut menunjukkan genetik bibit Sapi Bali yang saat ini dikelola sebanyak 23 kelompok ternak di kawasan Wanaraya, dan hasilnya bagus,” katanya.
Ia menambahkan, dari lokasi pusat pemurnian Sapi Bali di Wanaraya ini bias menyuplai bibitnya ke daerah lainnya di Kalsel, bahkan dari Kalteng.
Menyinggung keunggulan Spi Bali, Wahida menyebutkan antara lain tahan terhadap penyakit dan bisa melahirkan dua ekor pedet (anak sapi) dalam satu tahun, yakni awal dan akhir tahun. ani