BANJARMASIN – Polisi gabungan dari Polres Banjarbaru dan Banjar mengamankan sekelompok anak muda yang di duga berprilaku buruk hampir serupa seperti geng motor. Bahkan, mereka tega melakukan penyerangan terhadap warga Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Selasa (5/12) malam.
Dalam sebuah video amatir berdurasi beberapa detik, kelompok anak muda ini melakukan pengejaran kepada warga di jalan raya. Dalam aksinya, para pemuda tersebut menggunakan sejumlah senjata tajam
Warga yang tak ingin terluka, berlarian menghindari kelompok pemuda tersebut. “Geng motor menyerang warga, tepatnya di belakang Kolam Renang Kemuning Banjarbaru, semoga cepat diamankan,” tutur seorang warga pada kolom komentar di media sosial.
Menjawab keresahan warga, kepolisian setempat pun dengan cepat mengamankan 15 pemuda dari kelompok bernama Family Doski beberapa jam kemudian, tepatnya pada Rabu (6/12) sekitar pukul 01.30 Wita.
Kasi Humas Polres Banjarbaru AKP Syahruji mengatakan, kelompok pemuda tersebut melakukan penyerangan terhadap kelompok rivalnya, geng Valensa, YPK, dan GH.
“Melalui media sosial Instagram (Ig) mereka berkomunikasi dan membuat rencana pertemuan kemudian penyerangan. Mereka mengupload aksinya lewat media sosial hingga berdampak negatif ke warga Banjarbaru,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, belasan pemuda kelompok Family Doski itu rata-rata berusia di bawah umur, dari mereka ditemukan 16 senjata tajam beragam jenis di sebuah rumah. Tim juga mengamankan enam sepeda motor roda dua yang digunakan sebagai sarana mereka melancarkan aksinya.
Berdasakan interogasi polisi, para pemuda tersebut mengakui sudah tiga kali berbuat hal serupa, yakni menyerang warga dengan menggunkan sajam kemudian di rekam dan di unggah untuk meningkatkan reputasi gengnya.
Kasat Reskrim Polres Banjarbaru Iptu Zuhri Muhammad menambahkan, sekelompok pemuda rentang usia 13 hingga 21 tahun tersebut mayoritas berasal dari Martapura, Astambul, dan sebagian lagi merupakan remaja asal Banjarbaru.
“Dari video yang beredar kami selidiki mereka di jemput di berbagai tempat, mayoritas di rumah masing-masing,” ungkapnya.
Ia membeberkan, mayoritas dari mereka merupakan anak yang putus sekolah dan kurang perhatian dari keluarga.
“Jadi setelah melakukan aksi, sajamnya di taruh di satu tempat. Setelah di telusuri lebih dalam, terduga gengster yang diamankan melakukan aksi ini karena mau menunjukkan eksistensi entah itu ego, kekuasaan, kekuatan, atau siapa yang paling jago. Informasi yang diketahui saat ini mereka sudah tiga kali janjian di Guntung Paikat,” paparnya.
Menurut keterangan sementara, korban yang diketahui masih satu orang. Namun belum diketahui apakah korban tersebut terlibat perkelahian atau hanya warga biasa yang salah sasaran. “Untuk jumlah korban saat ini satu orang. Namun belum diketahui dan masih kami dalami,” pungkasnya. sam/jjr