BANJARMASIN – Malam demi malam, suasana gelaran Gema Maulid 40 Malam 1446 hijriyah yang diinisiasi Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW memasuki malam ke-15 dan berjalan penuh khidmat.
Antusiasme jamaah tak pernah surut memadati Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, seperti pada Rabu (18/9) malam, seakan terus larut dalam lautan zikir dan sholawat.
Para jamaah yang terdiri dari ASN lingkup Pemprov Kalsel, para santri hingga masyarakat umum khususnya warga Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah, Handil Bakti, Kabuaten Batola dan Tatah Layang Kabupaten Banjar tampak khusuk mengikuti rangkaian demi rangkaian acara.
Mulai sholat isya berjamaah, mendengarkan serta ikut melantunkan syair-syair maulid yang dibawakan Grup Maulid Raudatu Amin, dilanjutkan pembacaan doa dipimpin Habib Ali bin Abdullah Alaydus Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin Gambut Kabupaten Banjar.
Pada tausiah pada malam ini menghadirkan Habib Ali bin Muhammad Al Haddad yang merupakan keturunan langsung dari pengarang Maulid Habsyi yaitu Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsy yang gubahannya sangat akrab di telinga umat muslim dunia.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Kalsel, H Berkatullah, menyampaikan komitmennya dalam menjaga marwah Banua sebagai wilayah yang religius.
Paman Birin menegaskan pentingnya menjaga identitas religius Kalsel melalui kegiatan keagamaan yang masif dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, komitmen Paman Birin dalam membangun Banua yang religius juga diwujudkan melalui kegiatan shalawatan rutin yang digelar setiap bulan bersama para alim ulama, habaib dan tokoh agama serta masyarakat umum di Bumi Shlawat Alam Roh 88 Kiram.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi kekuatan spiritual bagi masyarakat Banua,” ujarnya Paman Birin seraya menyebutkan berkat kegiatan-kegiatan tersebut, cita-cita Paman Birin untuk mewujudkan Banua yang religius semakin terlihat nyata.
“Sekarang Banua kita dikenal sebagai Kalsel Babussalam, yang artinya daerah yang diberkahi dan dilimpahi rahmat dari Allah SWT. Siapapun yang datang ke Banua ini, insya Allah akan mendapatkan keselamatan dan keberkahan, sesuai dengan makna Babussalam, yaitu pintu keselamatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Habib Ali bin Muhammad Al Haddat dalam tausiahnya mengingatkan pentingnya tujuan dari perayaan Maulid bagi umat Islam.
Menurut Habib Ali, inti dari peringatan Maulid ini adalah untuk mencari ridho Allah SWT serta syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.
“Maulid ini tidak lain adalah usaha kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berharap mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di akhirat nanti,” ujar Habib Ali dalam tausiyahnya di hadapan para jamaah.
Habib Ali juga menekankan betapa pentingnya meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
Habib Ali berharap, dengan mengikuti majelis-majelis seperti ini, umat Islam akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT sebagaimana yang diberikan kepada Nabi Yusuf AS. Dalam kesempatan itu, Habib Ali membacakan doa Nabi Yusuf yang terdapat dalam Al-Qur’an.
“Tuhanku, sesngguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang shaleh.” (QS Yusuf: 101).
Doa tersebut, lanjut Habib Ali, menggambarkan betapa pentingnya kepasrahan total kepada Allah SWT, dengan harapan agar di akhir hayat kita ditetapkan dalam keadaan beriman dan digabungkan bersama orang-orang yang shaleh.
“Semoga melalui peringatan Maulid ini, kita semua mendapatkan ampunan, rahmat dan perlindungan dari Allah SWT serta ditempatkan bersama orang-orang ang dicintai-Nya,” tuturnya.
Selain itu, Habib Ali juga menjelaskan keutamaan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, shalawat adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah.
“Setiap kali kita bershalawat, Allah dan para malaikat-Nya juga bershalawat kepada kita. Maka, perbanyaklah shalawat agar kita selalu berada dalam lindungan dan cinta Allah serta Rasul-Nya,” tutupnya. rfq/adpim/ani