BANJARMASIN – Plt Gubernur Kalsel, H Muhidim melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel di Banjarmasin, Jumat (29/11) malam.
Kegiatan digelar serentak di Kantor Perwakilan (KPw) BI seluruh Indonesia itu dimulai sambutan Gubernur BI, Perry Warjiyo dilanjutkan pengarahan Presiden RI Prabowo Subianto dari Jakarta.
Plt Gubenrur Kalsel, H Muhidin dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli, Agus Dyan Nur menjelaskan seputar capaian pembangunan ekonomi di Kalsel tahun 2024 yang merupakan hasil sinergi dan kerja keras bersama pihaknya terkait hingga membawa Kalsel meraih gelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional.
Capaian itu bukti keberhasilan bersama dalam menjaga stabilitas harga, terutama melalui inovasi program seperti padi apung dan cabai apung serta konsistensi dalam menindaklanjuti hasil forum koordinasi pengendalian inflasi yang sudah baik seperti Obrolan Pagi Seputar Inflasi (OPSI) dan forum serupa di level kabupaten/kota.
Ditegaskannya, Pemprov terus berkomitmen mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah guna meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan.
Atas hal itu, Kalsel berhasil meraih penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DG) terbaik wilayah Kalimantan pada 23 September 2024.
Penghargaan itu sekaligus pengakuan atas keberhasilan Pemprov Kalsel dalam mengadopsi teknologi digital guna mendukung pembangunan daerah yang lebih modern dan efisien. Tentu, perlu disadari hal itu adalah prestasi bersama.
Mengutip data Bappenas dalam visi Indonesia Emas 2045, disebutkan kontribusi Kalimantan terhadap PDB Nasional menunjukkan tren positif. Pada tahun 2022, kontribusi Kalimantan tercatat 9,2 persen dan pada 2045, diproyeksikan meningkat menjadi 11,3 persen.
Hal itu momentum yang harus dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan kuat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diingatkan kepada seluruh pihak, bahwa cita-cita menjadikan Kalsel sebagai pintu gerbang IKN perlu disiapkan sejak dini.
Peran strategis Kalsel sebagai daerah hubung maupun penyangga IKN memberikan tanggung jawab untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan utama IKN.
Sebagai daerah penyangga, Kalsel perlu memastikan kebutuhan strategis IKN seperti penyediaan pangan, energi dan industri ramah lingkungan. Namun, keberhasilan strategi penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru perlu didukung oleh keberadaan investasi yang memadai.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui Program Intan Kalsel harus terus diperkuat dan ditingkatkan.
Melalui sinergi ini, diharapkan terjalin kesepakatan kerja sama yang konkret antara pemilik proyek dan calon investor, sehingga mampu menjadi daya ungkit perekonomian daerah.
Sementara itu, Presiden RI, Prabowo Subianto dalam arahannya menyampaikan, pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mempercepat transformasi menuju perekonomian nasional yang berdaya saing.
“Marilah kita menguatkan sinergi dalam memperkokoh stabilitas ekonomi dan mempercepat transformasi nasional,” ujar Presiden seraya juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk dampak dinamika global dan pesatnya kemajuan teknologi. Menurutnya, transformasi ekonomi memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat untuk membangun ekosistem ekonomi yang tangguh, inklusif dan berkelanjutan.
“Transformasi ekonomi bukanlah upaya yang dapat dilakukan sendiri,” ungkap Presiden.
Disaksikan juga, tayangan sambutan Gubernur BI Perry Warjiyo yang menyampaikan optimisme pihaknya, bahwa perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan tantangan global yang meningkat.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6 persen dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik.
Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
PTBI 2024 dirangkai penganugerahan BI Award 2024 yakni penghargaan dan apresiasi BI sebagai otoritas moneter, sistem keuangan dan sistem pembayaran kepada lembaga keuangan, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).
Penyelenggara Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), korporasi dan pelaku usaha termasuk UMKM serta individu yang berkontribusi signifikan di empat area yaitu Stabilitas moneter dan sistem keuangan, Sistem pembayaran, Pengembangan UMKM dan ekonomi keuagan syariah dan Pendukung kebijakan. sal/adpim/ani