BANJARMASIN – Pentingnya peran zakat dalam Islam yang tidak hanya sebagai rukun Islam, namun juga instrumen strategis dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi Kalimantan Selatan, Fatkhan saat Rapat Koordinasi Daerah Badan Amil Zakat Nasional (Rakorda Baznas) Se-Kalsel di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Senin (23/12) pagi.
“Dalam alam hal ini, Baznas diharapkan dapat mengelola zakat dengan transparan dan akuntabel, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh mustahik, terutama dalam upaya mengurangi angka kemiskinan,” ujar H Muhidin dalam sambutan tertulisnya.
H Muhidin menyampaikan, zakat harus dikelola secara optimal agar mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat, melalui Rakorda ini berharap agar menjadi momentum penting bagi Baznas Kalsel untuk terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, H Muhidin menekankan perlunya pengembangan program-program zakat produktif yang dapat memberdayakan mustahik agar bertransformasi menjadi muzakki. Hal ini, menurutnya, bisa dilakukan melalui pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha, dan pembentukan komunitas ekonomi yang mandiri.
H Muhidin berharap, adanya fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dengan memanfaatkan dana zakat untuk pendidikan, beasiswa, serta pengembangan kapasitas generasi muda, dipercaya bahwa ini akan memberikan dampak signifikan bagi pembangunan Kalsel dalam jangka panjang.
“Rakor ini adalah momentum penting untuk menyamakan visi, misi, dan langkah strategis dalam pengelolaan zakat. Saya berharap BAZNAS terus bersinergi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat luas untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, serta memastikan penyalurannya tepat sasaran,” jelasnya.
Sebelumnya, Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan mengatakan, hari ini pihaknya juga secara resmi program baru di Kalsel, yakni Z-Auto.
“Jadi Z-Auto secara resmi di launching di Kalimantan Selatan, program ini merupakan usaha bengkel motor hasil dari kerjasama BAZNAZ Pusat dengan BAZNAZ Kalsel dan didukung penuh oleh Hasnur Group. Program ini bernilai 714 juta, dengan penerima manfaat sebanyak 40 pelaku usaha tersebar di Banjarmasin, Banjarbaru dan Batola, dibekali dengan pelatihan keahlian oleh Poltek Hasnur,” ungkapnya.
Di lain sisi, Ketua BAZNAS Kalsel, Irhamsyah Safari mengatakan, agenda strategis ini mengangkat tema ‘Penguatan Positioning BAZNAS dalam Meningkatkan Sinergi dan Kapasitas Kelembagaan untuk Optimalisasi Pengumpulan dan Penyaluran Zakat’.
“Rakorda ini bertujuan memperkokoh peran BAZNAS sebagai lembaga utama dalam pengelolaan zakat demi kesejahteraan umat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dan dilaksanakan selama 3 hari, dari 22-24 Desember,” terang Irham.
Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan bantuan berupa infaq kemanusian Palestina dari masyarakat Kalsel. adp