Segala hal tentang dunia puisi di Palestina mengerucut kepada satu nama terkenal, yakni Mahmoud Darwish. Namanya menjadi simbol perlawanan bagi bangsa Palestina. Puisi-puisinya menggema sampai diakui dunia.
Pria kelahiran Al Birweh, Palestina pada 12 Maret 1941, masa kecilnya dimulai dengan carut marut peristiwa yang terjadi di negaranya. Ketika ia berusia 7 tahun, Israel menyatakan diri sebagai sebuah negara dan mengusir lebih dari 70 ribu warga Palestina dari rumah-rumahnya.
Pasukan Pertahanan Israel menghancurkan desa asalnya dan mencegah kembalinya para warga sipil. Meski mereka tetap tinggal di Israel, keluarganya mengungsi dan sering berpindah rumah.
Setelah Mahmoud Darwish lulus SMA, ia menerbitkan buku puisi pertamanya dan segera pindah ke Uni Soviet untuk belajar dan bergabung dengan Organisasi Pembebasan Palestina.
Gara-gara ikut organisasi tersebut, namanya dilarang kembali ke negaranya selama 20 tahun.
Sepanjang kariernya sebagai penulis, Mahmoud Darwish telah menerbitkan lebih dari 30 buku puisi dan 8 novel. Namanya pun dianggap sebagai penyair nasional Palestina.
Sebelum kematiannya pada 9 Agustus 2008, ia mengidap penyakit jantung. Ketika mengetahui sakitnya tak bisa lagi disembuhkan, dia menulis dan menerbitkan karya prosanya yang kini mendunia.
Advertisements
Bukunya berjudul In the Presence of Absence. Ini adalah buku terakhir yang luar biasa bagi Palestina dan rakyatnya.
“Ikutlah bersamaku malam ini agar kita bisa menjadikan malam ini sebagai masa lalu bersama, kata orang yang dilanda kerinduan. Aku akan ikut bersamamu untuk berbagi besok, kata orang yang menderita cinta,” tulisnya.
Mahmoud Darwish meninggal dunia pada 9 Agustus 2008. Usianya 67 tahun.
Saat itu, ia baru saja menjalani operasi jantung di Texas, Amerika Serikat. Ribuan warga Palestina menghadiri pemakamannya di kota Ramallah. Mereka menyatakan berkabung secara nasional selama 3 hari demi menghormati jasa Mahmoud Darwish.
Dalam Pekan Baca Palestina, marilah membaca karya-karya Mahmoud Darwish dan perjuangannya dalam membebaskan negaranya. Nama Mahmoud Darwish dikenang dalam berbagai literatur.dth