TANJUNG – Ratusan pekerja dari Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak Gas Bumi dan Umum (SP-KEP) SIS Admo berunjukrasa di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong, Rabu (1/5).
Dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) para pekerja SP-KEP SIS Admo ini melakukan aksi demo di depan kantor Disnaker sekitar pukul 10.30 WITA, aksi demo ini mendapat pengawalan ketat dari puluhan anggota Satpol PP, TNI dan Polres Tabalong.
Ketua DPC FSP-KEP Tabalong, Syahrul saat berorasi menyampaikan lima tuntutan kepada Disnaker Tabalong terdiri dari cabut Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja serta menghapus out sourcing dan menolak upah murah.
“Kembalikan mediator hubungan industrial seperti sebelumnya supaya mediasi bisa di Disnaker Tabalong agar pekerja tidak perlu jauh-jauh ke Disnaker Provinsi Kalsel untuk menyelesaikan masalah industrial,” tegasnya.
Kemudian, karyawan PT Sapta Indera Sejati (SIS) Ad bagian produksi (mining) keberatan dengan jam berangkat terlalu subuh, dampaknya cepat mengantuk dan kelelahan ketika mengoperasikan unit.
Ia juga meminta roster kerja tiga hari siang empat hari malam dan satu hari off untuk departemen mining, hauling, plant, FOG, engineering dan tyre.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disnaker Tabalong, Herwandi menghampiri para pendemo dan menggelar pertemuan di dalam aula kantor Disnaker.
Ketua DPC FSP-KEP Tabalong, Syahrul yang menjadi perwakilan para pendemo menyerahkan berkas ke Kepala Disnaker Tabalong dan menyampaikan soal mediator dampaknya sangat menyusahkan pekerja.
“Transportasi saja menghabiskan dua juta rupiah sehingga kasihan pekerja dan serikat pekerja yang tidak punya dana besar,” ucapnya.
Menanggapi tuntutan itu, Kepala Disnaker menjelaskan kekosongan mediator industrial dari Januari hingga April 2024 ini disebabkan adanya mutasi jabatan dan pihaknya akan menyediakan mediator di Tabalong tidak hanya satu melainkan dua mediator.
“Kami mendapat pesan singkat elektronik dari Kementerian Tenaga Kerja, terkait dibukanya peluang pelatihan mediator untuk satu orang, jadi nanti mediator kita tidak hanya satu, tapi dua,” pungkasnya. yan/ani