BANJARMASIN – Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito memastikan 12 orang terduga geng motor yang terdiri atas 10 pria dan dua wanita resmi di tahan.
Para Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) tersebut terlibat dalam insiden penganiayaan yang membuat sejumlah warga mengalami luka akibat tersabet senjata tajam pada Sabtu (21/10) lalu.
“Saya memastikan polisi terus menindaklanjuti kasus ini. Kita tumpas hingga ke akar-akarnya dan dilakukan proses hukum,” katanya, Rabu (25/10) dini hari.
Menurutnya, patroli berskala besar dilakukan untuk memastikan Kota Banjarmasin selalu aman dan kondusif, serta bebas dari pelaku geng motor. “Saya pastikan Kota Banjarmasin aman. Kita cek dan insiden itu hanya pada Sabtu malam, ini kenakalan remaja,” ujarnya.
Polresta Banjarmasin terus rutin mengelar patroli di malam hari untuk mencegah geng motor. “Karena negara kita negara hukum, jadi kita proses dan arahkan sesuai dengan proses hukum yang berlaku. Geng motor atau apapun sama saja. Karena telah mengganggu ketertiban masyarakat, jadi akan kita gunakan sesuai undang undang yang berlaku,” jelasnya.
Masyarakat juga diminta saat bermedia sosial agar bisa menyaring pemberitaan yang diduga hoaks.
“Berita hoaks di media sosial perlu di sikapi, seperti penyerangan warga oleh geng motor, semua pesan yang beredar adalah hoaks. Kita pastikan itu tidak ada. Polisi sudah menyiapkan beragam tindakan supaya masyarakat tenang dan bisa beraktivitas tanpa ada gangguan kamtibmas,” tegas Sabana.
Demi terus menciptakan rasa aman dan nyaman di Kota Seribu Sungai, patroli menyusuri 12 jalan utama pada titik rawan kriminalitas, seperti Jalan Ahmad Yani, Pangeran Antasari, Pasar Sudimampir, RE Martadinata, Jalan Kertak Baru.
Kemudian, Jalan Sutoyo S, daerah Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Jalan Pelambuan, Pangeran, Kuin, Kayu Tangi, Lambung Mangkurat, dan di tutup di Posko Sudimampir. sam